Warna-Warni Cerita Orthodontic
Bismillahirrahmanirrahim.....
Anyway ini udah bulan Oktober ya? Kemudian ada yang bersorak: "udah nyaris November keeleeuusss" :D
Saya jadi ingat klo tahun ini sudah masuk tahun keempat saya menjalani perawatan orthodontic, atau lebih dikenalnya dengan behel a.k.a kawat gigi. 17 September 2012 lalu adalah awal dimana saya menjalani serangkaian perawatan gigi ini.
Saat ini orthodontic bukan hal yang baru lagi buat kebanyakan orang, sepertinya sih orang yang memakai behel itu udah ada dimana-mana. Beda banget deh belasan tahun yang lalu, orang yang memakai behel itu bisa dihitung jari saja jumlahnya. Saya ingat ketika pertama kali Tante saya menjalani perawatan orthodonticnya itu orang-orang pada melihat gimana gitu kepadanya. Bahkan, kata dokter yang menanganinya klo Tante ini pasien pemulanya untuk ortho. Tidak jarang katanya sang Dokter konsultasi dulu ke Dokter senior yang udah lebih dulu menangani kasus orthodontic. Widiiih, jadi bisa dibilang semacam pilot project kali ya? Heheheh.
Saya juga ingat dan lihat sendiri Tante yang di awal-awal itu cuma bisa makan bubur saja. Gak cuma itu aja sebenarnya, do'i pun jadi super selektif dalam hal memilih makanan. Belum lagi saya juga lihat ritual bersih-bersih giginya sebelum tidur. Saya jadi mikir: ribet banget sih Si Tanteku ini, hihihih. Seiring dengan waktu sepertinya Tante udah terbiasa dan klo gak salah do'i menjalani masa perawatan itu sekitar 6 tahun. Iyah, awal memakai itu klo gak salah ketika saya baru masuk SMP lepasnya ketika saya di semester awal kuliah.
Lalu, kenapa saya juga jadi ikut jejak langkah Tante dalam berortho? Hmm, karena saya juga ingin gigi saya, tepatnya sih gigi depan saya agar bisa enak dilihat juga. Selain itu, klo giginya bisa rata kan klo mengunyah juga jadi lebih mudah. Awalnya sih sebenarnya ragu, tapi Bismillah saya beranikan diri juga untuk menjalaninya. Jadilah saya berinvestasi di perawatan gigi saja, xixiix. Klo ditanya duit saya selama ini larinya kemana? Maka saya dengan tenang aja jawab: kesini (sambil tunjuk gigi) :p
Oke well, mari kita cerita dikit tentang perawatan ortho yang telah saya jalani. Jadi waktu awal sampaikan ini ke Dokter gigi, sang Dokter pun menjelaskan ke saya tentang kondisi gigi saya. Rencana kerja yang akan dijalankan Dokter untuk orthodontic saya. Katanya akan ada 4 gigi yang bakalan dicabut: 2 atas dan 2 pula di bagian bawah. Hiiks, waktu dokter bilang gitu saya sebenarnya gak rela, tapi yasudahlah sudah terlanjur pun. Saya paling gak enak klo udah ngomongin sesuatu dengan serius trus tiba-tiba dibatalkan, huaaaa #kamujahat.
Jadilah saya iyah saja saat Dokter hendak mencabut gigi saya waktu itu. Untungnya selama proses cabut mencabut itu semua berjalan lancar, Alhamdulillah. Di awal memakai ortho itu saya lumayan selektif juga dalam memilih makanan. Gimana nggak klo ada besi-besi yang mengganjal di gigi. Belum lagi karena gigi-gigi saya yang telah dicabut itu menjadikan aturan gigi pun ikut berubah, jadilah saya juga harus menyesuaikan diri. Gak hanya itu, di awal-awal itu sering banget sariawan menghampiri. Tapi kata teman yang lebih dulu pakai ortho, sariawan itu bisa diatasi dengan berkumur. Jadilah bisa dibilang cairan kumur itu menjadi teman setia saya sehari-hari.
Lalu kemudian kunjungan rutin ke Dokter minimal sebulan sekali saya jalani dengan suka cita. Pokoknya manut saja apa kata Dokter. Klo Dokter bilang harus datang dua minggu sekali ya hayo ajah. Tapi klo pas lagi gak bisa sih saya bakalan molor juga datangnya. Tidak jarang saya melewatkan malam Mingguan bersama di praktek Dokter. Kebetulan banget, tempat praktek Dokter saya ini salah satu tempat yang laris manis di Kendari ini. Disini ada 3 Dokter gigi yang praktek, walau ada 3 Dokter yang praktek tapi tidak jarang saya harus pulang tengah malam, apalagi klo saya datangnya telat. Jadilah saya penghuni terakhir.
Bahkan waktu hamil, bisa dibilang kunjungan saya ke Dokter gigi lebih sering ketimbang Dokter kandungan. Iyah, waktu itu Dokter rajin banget deh manggil saya untuk kontrol. Anyway, ngomongin soal hamil. Katanya orang hamil sering bermasah dengan gigi, sakit gigi dan lain sebagainya. Alhamdulillah banget waktu hamil itu saya gak bermasalah dengan gigi. Gak mual juga apalagi saat gigi harus diutak atik, hihihih.
Saking sekian lamanya saya jadi pasien di tempat ini, udah berapa kali saya dengar Istri Dokter cerita ke pasien lain klo saya ini sudah cukup lama disini. Dari masih gadis, saat hamil bahkan sampai sekarang masih tetap setia menjalani perawatan orthodontic ini. Dari yang dulunya datang sendiri saja hingga sekarang ada pengawal pribadi yang selalu setia menemani, yup Faraz lah yang jadi pengawal saya. Paling setia menemani saya bahkan beberapa kali kami pulang larut karena saking banyaknya antrian pasien. Lebih lama ngantri tunggu panggilan ketimbang giginya dikerjakan. Kadang pasiennya gak banyak sih, tapi kasusnya yang berat. Jadilah harus sabar menanti *issh, macam tulisan yang di bak truck saja deh ih* :p
pengawal setia Mama niih :) |
Anyway saya mau sedikit berbagi tips aLa Diah nih tentang perawatan orthodontic, kali aja ada yang lagi masa galau ingin perawatan behel juga. Mungkin ini bisa jadi sedikit gambaran yah tentang perbehelan.
1. Survey Dokter Gigi/Klinik Praktek Dokter Gigi
Ini penting loh, kita harus cari tahu terlebih dahulu tentang dokter gigi yang nanti akan menangani kita. Bisa dari rekomendasi teman atau keluarga yang telah atau sedang menjalani perawatan behel. Dengar testimoni mereka kemudian survey langsung ke klinik Dokter gigi yang direkomendasikan tersebut. Klo bisa cari tahu juga tentang background spesialisasi Dokter yang dituju. Lebih baik lagi jika kita menemukan Dokter yang memang sudah berpengalaman menangani orthodontic atau bahkan telah mengambil spesialisasi orthodontic itu. Karena perawatan orthodontic ini berbeda dengan perawatan gigi biasa. Sebisa mungkin hindarilah memasang gigi pada tukang gigi apalagi yang abal-abal, BIG NO ya! Karena kita gak mau dong klo gigi kita sakit atau terjadi mal praktek di kemudian hari, huhuhuh. Oh ya, tempat praktek Dokter gigi yang dekat dari rumah juga bisa jadi salah satu pertimbangan loh karena nantinya kita bakalan sering main kesana. Klo bisa dapat yang jaraknya dekat dari rumah itu bonus loh, artinya bisa hemat ongkos transport juga tuh :)
2. Siapkan Budget
Jika sudah ada Dokter gigi yang kita rasa sudah sreg, maka siapkan budget yang cukup untuk itu. Ketika saya menemukan Dokter yang klik saat itu, saya konsul deh ke Sang Dokter sekalian tanya berapa budget yang harus saya siapkan. Jangan lupa untuk menanyakan tentang segala hal detail tentang biaya perawatan yah. Karena tidak semua Dokter memberi paket khusus untuk orthodontic. Besaran budget juga tergantung dari kasus gigi kita. Yes, itu ngaruh loh ternyata. Di tempatku ini dulunya kata Ipar yang kebetulan pernah pakai behel disitu, dia ngeluarin budget sekian itu semua sudah paket dari awal hingga akhir. Jadi dia gak ada ngeluarin biaya lain lagi selama perawatan orthodonticnnya. Tapi ternyata saat ini paketan orthodontic tersebut gak ada lagi disini, jadi di awal kita bayar sekian itu cuma biaya cetak, pemasangan, cabut gigi saja. Di luar daripada kontrol rutinnya. Tapi terkadang saya diberi gratis jika datang kontrol dan gak ada penggantian breket atau tindakan berat lainnya. Thanks Dokter :)
3. Siapkan Mental dan Waktu
Jika no. 1 dan 2 sudah siap, lagkah berikutnya adalah siapkan mental juga waktu. Kenapa? Yes, karena seperti yang sudah saya cerita tadi bahwa perawatan orthodontic itu memakan waktu yang lama, Cyiiin. Hmm, tergantung dari kasus gigi kita juga sih sebenarnya dan gimana rencana tindakan yang akan dilakukan oleh Sang Dentist kita. Siapkan mental karena giginya bakalan sering diobok-obok. Yang dulunya bisa sikat makanan ini itu, nanti bakalan jadi peaky eater. Iyah, bakalan jadi pemilih makanan karena gak semua makanan bisa kita makan lagi. Bisa sih klo tetap bandel, tapi bakalan beresiko di breketnya yang bakalan copot sana sini. Saya tuh masih sering bandel, klo udah nemu kacang-kacangan jadi lupa diri krak-krik-kriuk aja terus, mengunyah sampe traaakk sesuatu terjadi. BREKET COPOT! Gubraks deh :D
4. Lebih Rajin untuk Perawatan
Selain yang sudah disebutkan di atas ini juga jadi hal yang penting. Klo biasanya kita rawat gigi itu biasa saja, gosok gigi seadanya nah saat menjalani perawatan orthodontic kita bakalan harus lebih sering dan rajin lagi untuk perawatan gigi. Bisa dibilang cermin dan dental floss akan jadi sahabat kita kemana-mana. Iyah, malu dong klo abis makan ternyata masih ada sisa makanan yang neylip di sela-sela gigi, xixixixix. Oh ya jangan lupa juga siapin obat kumur yah, karena biar gimana pun yang namanya ada benda asing di mulut itu akan memacu kuman untuk mengganggu kesehatan mulut kita dan salah satu dampak yang paling gampang timbul adalah bau mulut. Jadi risih dong klo kita ngeluarin bau aneh dari mulut kita yang buat orang sekitar gak nyaman. Selain itu, obat kumur juga membantu banget loh untuk mempercepat pemulihan luka jika ada sariawan di mulut kita.
Yah kurang lebih seperti itulah warna-warni cerita orthodontic dan tips praktis aLa Diah. Ada pengalaman berbehel juga? Atau pengalaman tentang sakit gigi? Boleh share juga yuk, katanya September hingga November itu bulan kesehatan gigi loh :)
Jika sudah ada Dokter gigi yang kita rasa sudah sreg, maka siapkan budget yang cukup untuk itu. Ketika saya menemukan Dokter yang klik saat itu, saya konsul deh ke Sang Dokter sekalian tanya berapa budget yang harus saya siapkan. Jangan lupa untuk menanyakan tentang segala hal detail tentang biaya perawatan yah. Karena tidak semua Dokter memberi paket khusus untuk orthodontic. Besaran budget juga tergantung dari kasus gigi kita. Yes, itu ngaruh loh ternyata. Di tempatku ini dulunya kata Ipar yang kebetulan pernah pakai behel disitu, dia ngeluarin budget sekian itu semua sudah paket dari awal hingga akhir. Jadi dia gak ada ngeluarin biaya lain lagi selama perawatan orthodonticnnya. Tapi ternyata saat ini paketan orthodontic tersebut gak ada lagi disini, jadi di awal kita bayar sekian itu cuma biaya cetak, pemasangan, cabut gigi saja. Di luar daripada kontrol rutinnya. Tapi terkadang saya diberi gratis jika datang kontrol dan gak ada penggantian breket atau tindakan berat lainnya. Thanks Dokter :)
3. Siapkan Mental dan Waktu
Jika no. 1 dan 2 sudah siap, lagkah berikutnya adalah siapkan mental juga waktu. Kenapa? Yes, karena seperti yang sudah saya cerita tadi bahwa perawatan orthodontic itu memakan waktu yang lama, Cyiiin. Hmm, tergantung dari kasus gigi kita juga sih sebenarnya dan gimana rencana tindakan yang akan dilakukan oleh Sang Dentist kita. Siapkan mental karena giginya bakalan sering diobok-obok. Yang dulunya bisa sikat makanan ini itu, nanti bakalan jadi peaky eater. Iyah, bakalan jadi pemilih makanan karena gak semua makanan bisa kita makan lagi. Bisa sih klo tetap bandel, tapi bakalan beresiko di breketnya yang bakalan copot sana sini. Saya tuh masih sering bandel, klo udah nemu kacang-kacangan jadi lupa diri krak-krik-kriuk aja terus, mengunyah sampe traaakk sesuatu terjadi. BREKET COPOT! Gubraks deh :D
4. Lebih Rajin untuk Perawatan
Selain yang sudah disebutkan di atas ini juga jadi hal yang penting. Klo biasanya kita rawat gigi itu biasa saja, gosok gigi seadanya nah saat menjalani perawatan orthodontic kita bakalan harus lebih sering dan rajin lagi untuk perawatan gigi. Bisa dibilang cermin dan dental floss akan jadi sahabat kita kemana-mana. Iyah, malu dong klo abis makan ternyata masih ada sisa makanan yang neylip di sela-sela gigi, xixixixix. Oh ya jangan lupa juga siapin obat kumur yah, karena biar gimana pun yang namanya ada benda asing di mulut itu akan memacu kuman untuk mengganggu kesehatan mulut kita dan salah satu dampak yang paling gampang timbul adalah bau mulut. Jadi risih dong klo kita ngeluarin bau aneh dari mulut kita yang buat orang sekitar gak nyaman. Selain itu, obat kumur juga membantu banget loh untuk mempercepat pemulihan luka jika ada sariawan di mulut kita.
Yah kurang lebih seperti itulah warna-warni cerita orthodontic dan tips praktis aLa Diah. Ada pengalaman berbehel juga? Atau pengalaman tentang sakit gigi? Boleh share juga yuk, katanya September hingga November itu bulan kesehatan gigi loh :)
Diah
Wahh memang kudu siapin mental banget kalo ke sana.. Dan perawatan yang penting
iyah pake banget Mbak, hehehh :)
Waaa kudu ada yg dicabut juga yaaa
Pasang kawat gigi itu mgkn gampang, tp perawatannya yg lumayan....
iyah Ji, saya sampe 6 gigi loh malah, huhuhuhh
perawatannya bikin pening pala bebih :D
Aku ga pengalaman berbehel mba, tapi biasanya yang aku tau orang berbehel bisa turun berat badannya karena makannya ga semudah tanpa pake behel, bener ga mba? Hehehe
ohh itu bener banget Mbak, waktu pertama pake behel itu BB turun drop banget dari 55 apa 50kg jadi 47 apa 48kg ampe sekarang segitu2 ajah :D
Kebetulan si bungsu pengen pasang behel. Tapi selama ini kan makannya sembarang, apa aja doyan. Nomer tiga nih yg kudu bener2 ditekankan. Kalo dokter sih selama ini sama tantenya jadi udah paham riwayat kesehatan gigi anak2
waah harus siap mental dan waktu tuh Mbak, kasihan klo jadwal sekolah/kuliah terganggu karena mau kencan eehh konsul ke dokter, nyita waktu itu Mbak. tapi klo dokternya Tante sendiri mah bisa diatur Mbak yah :)
Saya menunda ini dari sejak jaman sekolah sampe sekarang sudah punya 1 anak. Lalu mau mulai sekarang kok malas -_- *jangan ditiru -- Tatat
hihihih, gpp Mbak belum (terlalu) terlambat koq. asal rajin dan gak bosanan yaaa main ke dentistnya :D
udah 4 tahun diah, lama juga ya memakai kawat gigi kirain 2 tahun juga udah bisa lepas hehehe
iyah Mbak, udah laamaaa.. sejak abis pulang dari Bandung itu.. eehh gak lama setelah itu deh pokoknya :D
Harus rajin yaaa dii, kamu sering banget rawatnya yaa :D yg ke dokter itu yaa sama faraz..jadi gimana rasanya cabut gigiiii
Sowan rutin yaa sebulan sekaliiii
iyah Ci, Faraz terus yg nemenin hihih. cabut gigi? oouuuu jangan ditanyaa, tp gak sakit koq kan dibius :)
bukan sebulan sekali lagi, kadang 2minggu sekali jadi tuh 2x sebulan :D
Anakku nih nurun ayahnya, giginya tidak beraturan
ayo Mbak, mungkin bisa dipakein behel juga spt saya :D
Hi mba salam knaaal.. Baru nih mampir dr 1m1c mumpung bisa bw hehe
Pengen bangeeettt rapihin Gigi huhuhu tp ya itu dia.. Budgetnya gede aja huhuhu lagi dah :'(
iyah Mbak, emang kudu harus nabung itu, saya jg gitu dulunya :D
waktu kuliah dulu saya sempat pasang behel say, gigiku yang bagian atas sudah dicabut 2 biji, tapi karena gak tahan sama sakitnya akhirnya saya berhenti :(
sekarang gigi atasku ompong, makanya kalo berfoto jarang kelihatan giginya lololol
ohh jadi gitu ya Kak, ceritanya?? pantasan lihat kayaknya ndk pernah fotonya senyum kelihatan gigi :D
Itu ada jangka waktunya ya mbak pas pelepasan kawatnya...
Duh.. itu dicipot kek gimana giginya mbak-_-
Emang kudu siapin mental bener2 yah mbak...
iyah say, awalnya kata dokter 5thn.
awal thn kemarin dokter sih udah sempat bilang mau dilepas, eehh tapi katanya blm simetris dll deh gtiu deh :D
cipot itu gmana ya Rohmah? cabut ya? rasanya gitu deehh, diinjeksi koq jadi gak begitu berasa :D
Wah, aku juga jadi pengen perawatan gigi Mbk . Masih belum punya budgetnya, semoga kelak tercukupi ya
Aamiin Mbak, moga segera tercukupi. kan bukunya udah banyak tuh Mbak ;)
Aku pas SMP pernah pake behel mba, tapi yg gak permanen. Alhasil BBku turun 6kg selama sebulan pemakaian. Tiap kali gosok gigi selalu sakit dan berdarah. Akunya kapok. Nyesalnya sekarang karena berhenti pemakaian
aahahahahaay, BBku jg ini turun Mbak dari 50an kg jadi 47kg sampe sekarang stuck gitu. sempat naik sih waktu hamil, tapi habis lahiran balik lagi ke 47-48kg itu. pake behel orang jadi malas makan :D
Aku.pake dulu jaman SMP waktu tu maeih jaraang banget yg pake mbak jd suka diejekin tp cuek aja. Ga lama malah jd trend hahahah
dulu ada telenovela itu kan ya Mbak, pas awal2 behel ini muncul.. Betty Lafea, hihih. sekarang mah udh ngetrend yah :D
Kalau dokter gigi, saya ke tetangga yg kami udah kenal baik. Dia udah lama juga nawarin pasang behel tapi saya blm minat, hehe... Iya katanya pasang di dokter gigi aja biar aman
iyah Mbak, baiknya pasang di dokter gigi apalagi klo udah ngambil specialist ortho gitu, makin bagus hasilnya ntar ;)
jadi inget dulu pakai behel sekitar 3-4 tahun dengan kondisi gigi yang cukup berantakan, ga siap untuk senyum kelihatan gigi. sekrang setiap senyum pede ama giginya karena udah rapi. perjuangan memang sih, kurus apalagi, sakit juga, tapi demi kebaikan, kesehatan, dan keindahan gapapa :D beacuse beauty is pain...
samaaa banget itu Mbak, sekarang malah jadi aneh yaa klo senyum gak kliatan gigi apalagi klo difoto :D
kalo di kasih behel gitu, giginya jadi makin rapi ya tante
kalo senyum tambah cantik
iyaah sayang, tapi klo giginya udah rapi udah cantik lebih baik alami.
jaga kesehatan giginya ya Dija cantik sayang :*