Arti Sebuah Nama

Bismillahirrahmanirrahim.....

Diah Alsa, nama ini officially saya gunakan di dunia maya sejak blog ini berubah menjadi blog berbayar a.k.a gak gratisan lagi, eciieee. Biar brandingnya jelas ceritanya, jadilah semua akun media social diubah menjadi @diahalsa juga (Twitter dan IG aja sih sebenarnya) untuk Facebook tetap aja pakai nama asli saya kepanjangan dari Diah Alsa: Diah Alfa Saadah. Ohyaa plus buat email baru khusus untuk dunia blog ceritanya dengan nama diahalsa juga tentunya.

Emang Diah Alsa artinya apa? Gak ada arti lain selain itu adalah nama saya, tepatnya kependekan dari nama saya yang lumayan panjang itu. Menurut Tante saya yang memberikan nama Diah Alfa Saadah artinya gadis dengan seribu pertolongan. Sedangkan Diah Alsa itu dikasih ama Tante yang lainnya lagi yang suatu hari sebut Diah Alsa, gak tahu doi dapat dari mana ide menyingkat nama saya seperti itu, heheheh.

Kata orang, nama itu mengandung doa di dalamnya. Jadi kalau memberi nama itu gak boleh asal beri saja, tapi harus tahu apa artinya. Yeaay, saya pun mengaamiinkan itu. Makanya waktu ingin memberi nama ke anak saya itu benar-benar butuh waktu lama. Emang kenapa lama gitu? Yaa kudu semedi, kudu banyak baca dan memilih nama yang tepat yang didalamnya kami sematkan doa untuknya kelak sesuai arti nama itu. Gimana ceritanya? Mau tahu atau mau tahu banget? Saya mau cerita nih, boleh yaaaah 😉

Waktu hamil lalu saya itu gak heboh untuk cari-cari nama anak, saya sih fokusnya menikmati kehamilan. Namanya juga baru pertama kali nya hamil yah, jadilah excited pake banget. Yang ada saya tiap hari tuh baca perkembangan baby lewat aplikasi yang saya download dari app store yang buat saya makin penasaran ingin segera bertemu si baby inside. Maka yang terjadi adalah ..... ..... jreng jreeeeng, Faraz pun lahir dan kami orang tuanya belum menyiapkan nama untuknya. Jadilah waktu itu dia dipanggil Aco saja sejak lahir hingga namanya launching. Iyah, Aco itu sebutan untuk anak laki-laki orang Sulawesi Selatan (Bugis) pada umumnya.

Baca juga: Yang Mengalihkan Duniaku

Nah, masa sih harus dipanggil Aco terus-terusan? Jadilah mulai bolak balik searching di internet dengan kata kunci yang mengandung nama anak laki-laki. Ternyata cari nama anak itu gak mudah, ada beberapa nama yang saya list dan diskusikan dengan Pak Suami tapi masih juga belum klik. Sudah minta sumbangan nama juga ke keluarga dan teman tapi masih juga belum ada yang cocok. Pak Suami nyerah dan memutuskan keputusan di tangan saya saja mau ngasih nama apa. Saya itu pengennya nama anak itu yang punya arti baik, tidak susah disebutnya, mudah diingat dan tidak pula pasaran 😁

Dua bulan berlalu tapi masih juga si Aco belum punya nama yang tepat. Padahal rencana aqiqahannya tinggal menghitung hari. Hingga suatu hari saya menemukan nama Safaraz yang artinya anak laki-laki yang terhormat. Lalu saya ingat Habibie itu artinya yang disayangi. Jadi deh saya ajukan saja ke Pak Suami nama tersebut. "SAFARAZ HABIBIE GAMLAN" dengan harapan kelak dia akan menjadi anak laki-laki yang terhormat dan disayangi. Sedangkan nama belakangnya adalah nama Bapaknya.

Yaaay, akhirnya ketemu juga. Pak Suami pun juga langsung setuju dengan nama yang saya ajukan itu. Gak tunggu lama lagi, langsung cetak undangan aqiqahannya. Begitulah proses pemberian nama anak pertama saya, karena nama itu adalah sesuatu yang sangat berarti. Jati diri seseorang yang didalamnya penuh makna, doa dan pengharapan yang dititipkan kedua orang tua kepada sang anak. 

Baca juga: Mempersiapkan Anak Kedua 

Mengingat proses pencarian nama itu begitu lama, sepertinya untuk dedek bayi yang dalam kandungan sekarang ini akan saya carikan nama sebelum kelahirannya. Saya mau siapkan dua nama; perempuan dan laki-laki karena walau dalam kandungan pun kita bisa saja tahu jenis kelaminnya dari hasil USG Dokter tapi semua kembali lagi Allah Yang Maha Tahu. Bisa saja hasil prediksi Dokter kurang tepat 🙂

Nah, itu ceritaku tentang proses pemberian nama anak dan arti sebuah nama. Bagaimana denganmu, Temans? Share juga yuks 😆

Untuk #1Minggu1Cerita