,

Mari Belajar Terapkan Zero Waste Juga, Yuk!

Bismillahirrahmanirrahim...

Zero waste? Klo dengar kata ini, apa yang terpikir di benak kalian, Temans? Hmm, klo sekarang dengar zero waste jadi ingat tulisan Mak Haeriah yang berjudul Zero Waste Gaya Hidup Masa Kini yang Peduli Lingkungan yang ditulis di web KEB deh, which is tulisan tersebut harus ditanggapin dimari juga. Eheeem, baiklah yuks dilanjut 😉

zero waste
pixabay.com


Zero waste, klo kita artikan secara bebas berarti nol sampah, tidak ada sampah atau bebas sampah. Menurut beberapa artikel yang saya baca dan kemudian saya rangkum menjelaskan bahwa konsep zero waste ini menawarkan pengelolaan sampah, dimulai dari peniadaan sampah: daur ulang, reduksi dan pemulihan barang bekas atau prinsip ini lebih familiar dengan istilah 3R (reduce, reuse and recycle). Bahkan prinsip ini ditambahkan dia tindakan lagi menjadi 5R (reduce, reuse, recycle, replant and replace). Dengan menerapkan zero waste ini berarti kita telah ikut serta ambil peran untuk menyelamatkan bumi kita ini. 

Nah, udah tahu sekilas tentang zero waste itu juga kan yah? Seperti yang udah diceritain Mak Haeriah dalam tulisannya itu klo Beliau perlahan sudah mulai menerapkan konsep zero waste itu juga dalam kesehariannya. Sekarang gimana dengan kita yah? Iyah, kita, kamu, kamu, kamu dan saya 😁 Sudahkah kita menerapkan konsep zero waste itu? Sanggupkah kita? Gak usah banyak-banyak sampai 5R itu jika memang masih merasa sulit, cukup 3R-nya sajalah lebih dahulu. 

Konsep 3R (reduce, reuse and recycle). Klo saya sendiri sih untuk reduce itu bisa dibilang masih ditahap awal. Misalnya saja mengurangi penggunaan sampah plastik. Jika belanja bulanan misalnya saya lebih memilih untuk menggunakan dus saja untuk barang belanjaan saya daripada kresek plastik meski sebenarnya kresek tersebut bisa digunakan kembali (reuse) sebagai wadah atau kantung sampah sebelum dibuang ke tempat pembuangan sampah. Tapi aduuuh, itu keresek di rumah rasanya masih banyak dan menumpuk, masih bisalah untuk dijadikan stock beberapa saat, hohohoh. 

Lalu, jika di lain waktu lagi klo misalnya pas belanja, trus item yang dibeli cuma dikit dan bisa langsung dimasukkan ke dalam tas, saya pun menolak untuk diberikan keresek, biarlah barang belanjaan saya itu langsung cemplung ke dalam tas. Makanya saya suka pake tas yang agak besar biar semua bisa masuk seperti kantung Doraemon 😜
Selain itu penggunaan kertas juga, misalnya. Klo di kantor sebisa mungkin less paper. Pake kertasnya di hemat. Sebisa mungkin untuk ngeprint bolak balik, kan kasihan pohon-pohon ditebang untuk buat kertas-kertas itu. Trus tuh kan biasanya ada banyak kertas yang teman lain ngeprint dan ternyata salah print atau sisa bahan handout untuk kegiatan yang tidak digunakan lagi itu juga masih bisa digunakan buat nempelin nota-nota atau orat-coret seadanya, jadi gak perlu lagi pakai kertas baru hanya untuk sekedar menulis sesuatu yang perlu ditulis sekilas saja. Ini bisa disebut reuse juga, kan ya? 😊

Hmm, alalagi yah? Klo untuk recycle atau mendaur ulang sampah saya belum bisa sampai kesitu. Masih sebatas niat saja yang actionnya belum kesampaian. Udah lihat-lihat tutorial cara buat sesuatu yg bermanfaat dari bekas botol plastik sekali minum yang bisa dijadikan hiasan atau permainan anak, eeh tapi eksekusinya itu yang belum terlaksana. Sok sibuk, antara bagi waktu untuk hangout, arisan urus kerjaan rumah dan awasin si Bocah apalagi sekarang ada NewBaby. Padahal mah, waktu SMA dulu pernah loh buat vas bunga dan bunga dari botol plastik gitu, iihh tapi yah emang harus sabar dan lowongkan waktu khusus sih karena dikerjakannya gak sebentar saja. 

Saya memang masih dalam tahap belajar dan terus berusaha untuk bisa menerapkan prinsip zero waste itu, meski sulit tapi harus bisa diusahakan untuk mewujudkannya. Bukankah kita bisa karena biasa? Ya kan, ya? Semoga sih bisa konsisten dan benar-benar mampu untuk melaksanakan prinsip dasar zero waste itu. Mungkin bukan sekarang, tapi jika terus diusahakan saya yakin kita pun bisa untuk menjaga keberlangsungan bumi kita ini. 

Nah, bagaimana denganmu, Temans? Mari mulai ber-zero waste dari sekarang juga, yuk! Tanamkan keyakinan bahwa kita juga bisa dan harus bisa! 😄





Diah
Next Post Previous Post
11 Comments
  • Turis Cantik
    Turis Cantik 1:17 AM

    saya juga biasanya daur ulang barang yg bekas pakai, kyk bekas selai dijadikan tempat koin atau untuk wadah puding. Bisa banyak sih idenya

  • Inda Chakim
    Inda Chakim 1:28 AM

    Aku libur nih mbk. Belakngan ini gk pernah daur ulang limbah rmh tangga lg. Berharap segera bs ikutan zero waste lg.
    Semangat.
    Makasih ya udh ngingetin lwt tulisan dikau ini mbk

  • Farida
    Farida 5:37 AM

    Masih terus belajar jg sih menerapkan. Agak susah jg ya di jmn yang Pinginnya serba praktis kyk sekarang :)

  • ferna anindhita
    ferna anindhita 8:47 AM

    Kalau aku salah satu hemat kertas dg tdk cetak struk saat tarik tunai d atm. Trus apa lagi ya? Oia sama selalu bawa botol minum jadi tdk perlu membeli minuman kemasan.

  • Artha
    Artha 9:04 AM

    Saya zero waste untuk sampah sisa makanan, soalnya dimakan sama ayam, hihi... Kemarin beberes sampah kertas, maunya didaur ulang dari craft. Tapi masih males..akhirnya numpuk terus dikasihkan suami ke tukang rombeng barang bekas. Hiyaaa

  • Irawati Hamid
    Irawati Hamid 8:39 AM

    Huhuhu, saya masih jadi pengguna banyak kantong plastik, kalo belanja masih terima2 saja dikasih kantong plastik walau belanjaannya tidak terlalu banyak 😥

  • Admin
    Admin 7:17 PM

    Aku harus menerapkannya mulai detik ini. :D

  • Irly
    Irly 1:24 PM

    Sama jeenk, belum bisa total, tapi harus tetap berusaha menerapkan! ^^

  • Zakky
    Zakky 4:24 AM

    Waduh, sepertinya zaman sekarang buat totaltas agak susah yah, :)

  • D I J A
    D I J A 12:59 PM

    hiks
    dija belom bisa zero waste

  • dyaneethamr
    dyaneethamr 3:37 PM

    wah masih aktif jeng bloggingnya.. saya moving ke vlog skrg (udah 7tahun stop blogging), cuma share video youtube aja ke blog, nama channelnya travelibrarina. Saya juga concern banget sama reuse, reduce and recycle. Di Saudi masih sangat jarang, tapi kalau di Inggris, programnya udah bagus untuk ini...

Add Comment
comment url