Pengalaman Pesawat Delay
Bismillahirrahmanirrahim.....
Ehh, udah Februari aja nih. Gak berasa banget yah? Sehat aja kan semua? Semoga kita semua selalu dalam lindunganNya ya, Aamiin. Maafkan saya yang belum sempat berkunjung balik ke blog teman-teman yah. Lagi benar-benar susah bagi waktu, rasanya 24 jam sehari itu masih kurang untuk ditambah aktivitas ngeblog, huhuhuh. Apa kabar DA PA yang kayaknya mulai merosot lagi ini, hiks. Semoga semuanya bisa segera normal lagi deh.
Anyway, ada yang pernah punya rencana berangkat namun gagal? Atau pernah punya pengalaman menunggu pesawat yang delay? Ataukah pengalaman datang ke bandara lebih awal daripada jam keberangkatan? Eheem, saya sudah pernah merasakan ketiganya. Semua punya ceritanya masing-masing. Tapi kali ini mau cerita pengalaman pesawat delay sekalian ini bayar hutang tanggapan tulisan Ibu Guru Umi yang ditulis di web KEB yang berjudul: Pesawat Delay, Happy-in Aja. Nah, pas banget deh karena cerita delay ini juga belum pernah saya post disini, langsung aja ahh dituliskan. Tapi berhubung ceritanya sudah lumayan lama, jadi kudu nanya ke teman seperjuangan dulu sebelumnya, hihihih. Thanks ya Darna masih ingat detil cerita kita ini ๐
Tahun 2009 yang lalu, saat saya dan salah satu sahabat semasa kuliah - Darna, masih sama-sama berstatus single plus fresh graduated yang sama-sama job seaker senang banget ketika tahu ada info lowongan kerja di salah satu BUMN. Ijin ke orang tua masing-masing untuk mencoba peruntungan ini. Alhamdulillah, kami berhasil mengantongi ijin dan doa restu dari orang tua sekaligus beserta uang transport dan uang saku untuk ikut tes di Makassar. Kebetulan waktu itu tes terdekatnya ya di Makassar.
Baca juga: JJS Wakatobi
Singkat cerita, hari H keberangkatan pun tiba. Dengan penuh semangat kami berangkat ke bandara agar tidak ketinggalan pesawat. Ehh qadarullah, ternyata ada pengumuman bahwa pesawat yang akan kami tumpangi itu mengalami delay karena cuaca buruk jadi pesawatnya belum terbang dari Makassar ke Kendari. Kami semua (calon penumpang) diminta untuk menunggu hingga batas waktu yang belum bisa dipastikan. Kami pun mulai resah karena sudah lebih dari dua jam menunggu. Kembali terdengar lagi pemberitahuan berikutnya bahwa pesawat yang akan kami tumpangi itu gagal berangkat dari Makassar ke Kendari karena kendala teknis dan kami dijadwalkan bisa terbang keesokan paginya. Yang berarti otomatis keberangkatan kami hari itu pun juga batal karena kami akan menggunakan pesawat tersebut. Oleh pihak maskapai kami diberikan pilihan untuk menginap di hotel terdekat agar memudahkan mobilisasi ke bandara keesokan paginya. Tapi saya dan Darna saat itu lebih memilih untuk kembali ke rumah orang tua masing-masing.
Anyway, ada yang pernah punya rencana berangkat namun gagal? Atau pernah punya pengalaman menunggu pesawat yang delay? Ataukah pengalaman datang ke bandara lebih awal daripada jam keberangkatan? Eheem, saya sudah pernah merasakan ketiganya. Semua punya ceritanya masing-masing. Tapi kali ini mau cerita pengalaman pesawat delay sekalian ini bayar hutang tanggapan tulisan Ibu Guru Umi yang ditulis di web KEB yang berjudul: Pesawat Delay, Happy-in Aja. Nah, pas banget deh karena cerita delay ini juga belum pernah saya post disini, langsung aja ahh dituliskan. Tapi berhubung ceritanya sudah lumayan lama, jadi kudu nanya ke teman seperjuangan dulu sebelumnya, hihihih. Thanks ya Darna masih ingat detil cerita kita ini ๐
Tahun 2009 yang lalu, saat saya dan salah satu sahabat semasa kuliah - Darna, masih sama-sama berstatus single plus fresh graduated yang sama-sama job seaker senang banget ketika tahu ada info lowongan kerja di salah satu BUMN. Ijin ke orang tua masing-masing untuk mencoba peruntungan ini. Alhamdulillah, kami berhasil mengantongi ijin dan doa restu dari orang tua sekaligus beserta uang transport dan uang saku untuk ikut tes di Makassar. Kebetulan waktu itu tes terdekatnya ya di Makassar.
Baca juga: JJS Wakatobi
Singkat cerita, hari H keberangkatan pun tiba. Dengan penuh semangat kami berangkat ke bandara agar tidak ketinggalan pesawat. Ehh qadarullah, ternyata ada pengumuman bahwa pesawat yang akan kami tumpangi itu mengalami delay karena cuaca buruk jadi pesawatnya belum terbang dari Makassar ke Kendari. Kami semua (calon penumpang) diminta untuk menunggu hingga batas waktu yang belum bisa dipastikan. Kami pun mulai resah karena sudah lebih dari dua jam menunggu. Kembali terdengar lagi pemberitahuan berikutnya bahwa pesawat yang akan kami tumpangi itu gagal berangkat dari Makassar ke Kendari karena kendala teknis dan kami dijadwalkan bisa terbang keesokan paginya. Yang berarti otomatis keberangkatan kami hari itu pun juga batal karena kami akan menggunakan pesawat tersebut. Oleh pihak maskapai kami diberikan pilihan untuk menginap di hotel terdekat agar memudahkan mobilisasi ke bandara keesokan paginya. Tapi saya dan Darna saat itu lebih memilih untuk kembali ke rumah orang tua masing-masing.
Esok harinya kami kembali lagi ke bandara, berusaha datang lebih cepat agar tidak ketinggalan dan meminimalisir kendala lainnya. Sambil menunggu jadwal keberangkatan, kami melihat orang sekitar yang heboh dengan adanya berita dari koran lokal tentang informasi lowongan CPNS Daerah. Kami pun juga tidak mau ketinggalan, berusaha untuk mendapatkan informasi tersebut. Ahaa, setelah menimbang dan sebagainya kami memutuskan untuk tidak berangkat saja ke Makassar untuk tes di BUMN seperti yang kami rencanakan semula. Toh juga waktu kami sudah terbuang sehari itu. Yang tadinya kami masih harus mengurus persiapan sebelum tes, belum cek lokasi tempat tes dan lainnya, kami fikir waktunya sudah semakin mepet. Bergeserlah kami untuk mengurus pembatalan tiket di counter maskapai. Kami menjelaskan bahwa kami ingin membatalkan keberangkatan kami itu, kami sudah dirugikan sehari juga karena yang seharusnya bisa di Makassar sejak kemarin untuk persiapan dan lainnya tapi karena delay dan malah keberangkatan kami dibatalkan jadi kami pun tidak bisa terbang sesuai jadwal yang kami inginkan.
Setelah proses argumentasi dan negosiasi yang lumayan alot, akhirnya mereka menyetujui pembatalan tiket kami. Berhubung karena tiket saya dan Darna itu issuednya dengan satu kode booking yang sama jadi refundnya pun digabung, dianggap jadi satu, tidak bisa refund masing-masing, hikks. Lemes, sedih, marah, udah deh campur aduk. Tapi sudahlah, ambil hikmahnya aja. Kami jadi tahu dan belajar dari pengalaman ini untuk kedepannya tidak boleh memesan tiket lagi secara gabung dengan orang lain agar kode bookingnya nanti tidak sama. Kelar urus administrasi itu kami pun kembali ke rumah masing-masing.
Baca juga: Ketika Faraz Cacar dan Trip to Jekardah
Nah, karena kami batal berangkat jadilah kami sibuk mengurus untuk pendaftaran CPNS Daerah tersebut. Alhamdulillah, teman saya Darna berhasil lulus dalam tesnya sedangkan saya tidak, heheheh. Saya tidak kecewa karena pasti Allah punya rencana lain untuk saya. Pengalaman pesawat delay membuat kami mengambil himahnya saja, jika kami waktu itu berangkat mungkin hasilnya akan berbeda. Jika lulus di BUMN itu pastilah ceritanya juga berbeda. Untuk sekarang ini saya sangat bersyukur dengan apa yang sudah ada, bekerja di lembaga internasional, bertemu dengan orang-orang hebat menjadikan saya tahu banyak karakteristik orang. Banyak belajar dari proses yang ada. Jadi, saya tidak menyalahkan delay itu, bahkan bersyukur pernah juga merasakan delay, heheheh.
Baca juga: Ketika Faraz Cacar dan Trip to Jekardah
Nah, karena kami batal berangkat jadilah kami sibuk mengurus untuk pendaftaran CPNS Daerah tersebut. Alhamdulillah, teman saya Darna berhasil lulus dalam tesnya sedangkan saya tidak, heheheh. Saya tidak kecewa karena pasti Allah punya rencana lain untuk saya. Pengalaman pesawat delay membuat kami mengambil himahnya saja, jika kami waktu itu berangkat mungkin hasilnya akan berbeda. Jika lulus di BUMN itu pastilah ceritanya juga berbeda. Untuk sekarang ini saya sangat bersyukur dengan apa yang sudah ada, bekerja di lembaga internasional, bertemu dengan orang-orang hebat menjadikan saya tahu banyak karakteristik orang. Banyak belajar dari proses yang ada. Jadi, saya tidak menyalahkan delay itu, bahkan bersyukur pernah juga merasakan delay, heheheh.
Lalu, jika suatu saat nanti saya bepergian dan pesawat delay itu tidak akan bisa dihindari. Tidak perlu menyalahkan dan menggerutu berlarut, mencoba mengambil hikmahnya saja dibalik suatu kejadian. Bisa saja dengan adanya delay kita dihindarkan dari suatu marabahaya atau kejadian buruk lainnya. Dengan delay, mungkin saja bisa membuka pintu rejeki yang lain. Who knows, kan ya? ๐
Uhuuukk, koq ini endingnya jadi kayak motivator ya? Hahahay, yasudahlah yah, dicukupkan sampai disini aja dulu postingan ini. Jadi, seperti kata Ibu Guru Umi: "pesawat delay, di happy-in aja" ๐
Have A Great Day!
Diah
Saya belum pernah punya pengalaman menunggu pesawat yang delay?
Karena saya sendiri baru punya pengalaman naik pesawat dua kali, hahahha
Hem, selalu bersyukur bahwa Allah selalu punya rencana yang terbaik. Setuju sekali dengan kalimat yang terakhir bisa jadi adanya delay itu menghindarkan kita dari marabahaya yang mungkin apabila tetap dipaksakan berangkat akan jadi malapetaka besar. Karena sesungguhnya yang dipaksakan itu ujung-ujungnya gak baik,, hehehe baper mode ON. Salam kenal Mbak Diah. saya juga member 1m1c domisili Makassar loh ^_^
Saya belum punya pengalaman naik pesawat, apalagi delay. Jadi nggak tahu rasanya xD
Betul nih Mbak, ngapain capek-capek mengeluh, diambil hikmahnya ^^
iya mbak benar segala sesuatu pasti ada hikmahnya, bisa buat pengalaman di kemudian hari
Aku yang pernah jadi crewnya aja bt dan sedih mba... Secara jam terbang selanjutnya berantakan, gimana jadi pada ya mba. Udah bayar delay lagi .. duh...
Waktu mau ke KDI kemarin, pesawat delay sampe 2 jam. Saya sih gak masalah, tapi Wahyu yang uring2an ๐
Aku pernah ketinggalan pesawat trus beli tiket baru dan ternyata harus nunggu 6 jam di bandara. Bete sih aslinya. Tapi ya mau gimana lagi. Heu
Nah bener banget ini
Saya sering ngalamin pesawat delay
Dulu, setiap delay saya menggerutu, bete, kesel dan rasanya pengen complain aja ke maskapai
Lalu sebuah kejadian di penghujung tahun 2015 rasanya seperti mengingatkan saya. Drama perjalanan ke bandara membuat saya berkali2 memanjatkan doa berharap pesawatnya delay agar saya tidak ketinggalan pesawat
Sejak itu, saya tak pernah lagi menggerutu soal pesawat delay
Delay, happy-in aja
Ini pengalaman pertamaku terbang tanpa keluarga n kena delay lg...๐๐๐untungx teman delayku ibu 1 ini... kalo org lain entah sanggup berdebat ato tdk๐๐๐ ada lanjutannya nah... stlh memutuskan batal brangkat, lsg sy booking tiket SusiAir kdi-wakatobi... dpt pengalaman pertama naik susi๐๐๐
pernah banget Di, pas ke Jogja thn lalu. Udah deg2an karena cuaca juga nggak terlalu bagus. Tiba2...
alhamdulillah ya Di rencana Allah selalu jauh lebih baik
aku udah sering naik pesawat yang di delay, terutama dari maskapai yang itu tu, maklumlah carinya yang murah sih ya hehehe, tapi kalo sampai batal terbang sih alhamdulillah gak pernah
sebel ya kalau pesawat delay, rugi waktu, rugi tenaga
Aku belum punya pengalaman delay yang parah banget mba.. Pernah waktu itu delay sekitar dua jam-an tapi ya sudahlah, nrimo.. hehe :D Kalau punya jadwal padat memang berasa sebel banget pasti ya kalo delay..
Pernah banget,bahkan pernah mau sampe Batam 30 menit lagi harus balik lg ke Jakarta karena mesin mati sebelah.
Belum pernah ngerasain pesawat delay, blum pernah naik pesawat. Tp pasti rasanya bete bgt ya diah dalem hati. Tp selalu ada hikmahnya