The Power of Emak-Emak Selalu Benar
Bismillahirrahmanirrahim.....
Uhuuy, akhirnya setelah sekian judul yang dicoret *asistensi judul skripsi saat S1 mah lewat* untuk collab with Uminya Iyas-Iyan ini akhirnya bisa tayang lagi. Daripada gagal mulu, karena temanya yang menantang itu yasudahlah mari mengolah kata aja jadi sebuah blogpost collab ini. Awalnya sih sempat ragu lagi di sayanya *emang lebih banyak saya yang ragu sih sebenarnya* tapi ya sudahlah, cuss yuuks, maariiii. Jangan lupa mampir baca cerita Mbak Ria juga yah.😉
Emak-Emak Selalu Benar? Iyahkah?
Hmm, pasti sering dong ya dengar ungkapan "The Power of Emak-Emak Selalu Benar" seperti ini? Sebagai Emak-Emak, pasti BT banget kan ya kalau disamaratakan seperti itu. Lah, Emak kan emang selalu benar apalagi kalau menyangkut urusan anak-anaknya, keluarganya. Gimana tidak, kalau di tangan Emak lah semua kunci jawabannya. Yeee kaaaan? Hihihih. Jadi, sebenarnya Emak gak selalu benar juga sih, ada kalanya Emak juga salah koq tapi mengalahkan rasa ego itulah yang kadang masih sulit untuk dilakukan. Menurunkan levelnya saja masih terasa berat, makanya tuh kadang sering muncul perang. Upsss, tapi kita jangan sampai perang yah, please! Peace ✌
Baca juga: Stop Mom War! Setiap Ibu itu Special
Baca juga: Tentang Pengelolaan Keuangan
Gimana tidak jika Emak itu harus dituntut serba bisa dalam waktu bersamaan! Bisa mendidik anak-anaknya dengan baik karena Madrasah pertama ada di tangan Emak. Tidak hanya itu, Emak dituntut pula untuk bisa menjadi juru masak/koki yang handal karena segala urusan gizi anak dan keluarga itu menjadi tanggung jawabnya. Belum cukup segitu saja, Emak juga harus pandai mengatur keuangan keluarga, agar bagaimana caranya bisa mengelola keuangan keluarga dan tetap bertahan hingga saat gajian tiba. Menjadi juru rawat, petugas kebersihan dan keamanan tuntutannya adalah Emak bisa memastikan kebersihan seluruh anggota keluarga dan rumah agar tetap bersih. Jika ada anggota keluarga yang sakit Emaklah yang tidak bisa tidur karena setia menemani dan menyiapkan segala kebutuhan. Emak pula yang paling terakhir tidur karena harus memastikan semua pintu telah terkunci dengan baik, mengecek kembali dapur apakah kompor telah padam atau belum agar terhindar dari bahaya kebakaran.
Nah, jika seperti ini masih mau bilang Emak-Emak selalu benar? Duh, tolonglah yah mari menghargai jeri payah Emak. Harusnya Emak dibuat senang bukan dilabeli dengan julukan Emak-Emak selalu benar. Karena tidak semua juga koq Emak benar, tapi tidak semua juga Emak salah. Bukankah manusia memang fitrahnya seperti itu? Tidak ada manusia yang sempurna, kita semua cuma ingin menjadi manusia baik yang bisa bermanfaat buat orang lain, agama, lingkungan sekitar dan terutama keluarga. Benar apa betul nih? Semoga kita semua bisa jadi yang bermanfaat untuk sesama yah.🤗
Salam sayang!
Emak-Emak Selalu Benar? Tanya Kenapa?
Kenapa Emak-Emak [dianggap] selalu benar? Yah, mungkin karena kebanyakan Emak-Emak emang gak mau ngalah kalau soal mengutarakan pendapatnya bahkan mungkin akan terkesan ngotot gitu yah. Hmm, perlu dimaklumi juga dong ya Emak itu sudah pusing dengan segudang aktivitasnya, sudah capek, lelah, banyak masalah terus ada yang nyolot akan sesuatu jadilah ribut dan ujung-ujungnya image itu tertanam kalau Emak-Emak [maunya] selalu benar. Tapi wajar dong kalau misalnya Emak merasa benar ke pasangan karena Emak sudah mengutarakan pendapat mungkin lebih ke arahan/perintah, minta tolong sesuatu dengan detail tapi tidak dituruti sesuai instruksi. Yang pada kenyataan perkataan Emak tadi emang benar adanya. Duh, itu pasti buat dongkol banget yah. Mana gitu ujung-ujung Emak lagi yang dianggap selalu benar. Bukankah ini malah jatuhnya Emak serba salah? 🙄
STOP Beranggapan bahwa Emak-Emak Selalu Benar!
Buat yang masih sering beranggapan bahwa Emak-Emak itu selalu benar! Hey, sadarlah. Jadi Emak itu susah, you know? Daripada selalu menjudge Emak-Emak selalu benar mending pada bantuin Emak lah buat ringanin bebannya. Menjadi seorang Emak itu dituntut untuk jadi serba bisa. Tidak hanya sebagai seorang Ibu, tapi juga jadi sekaligus guru, juru masak, perawat, ahli keuangan, petugas kebersihan, petugas keamanan dan masih banyak lagi status lain yang harus diembannya demi anak-anaknya dan seluruh anggota keluarga.Baca juga: Tentang Pengelolaan Keuangan
Gimana tidak jika Emak itu harus dituntut serba bisa dalam waktu bersamaan! Bisa mendidik anak-anaknya dengan baik karena Madrasah pertama ada di tangan Emak. Tidak hanya itu, Emak dituntut pula untuk bisa menjadi juru masak/koki yang handal karena segala urusan gizi anak dan keluarga itu menjadi tanggung jawabnya. Belum cukup segitu saja, Emak juga harus pandai mengatur keuangan keluarga, agar bagaimana caranya bisa mengelola keuangan keluarga dan tetap bertahan hingga saat gajian tiba. Menjadi juru rawat, petugas kebersihan dan keamanan tuntutannya adalah Emak bisa memastikan kebersihan seluruh anggota keluarga dan rumah agar tetap bersih. Jika ada anggota keluarga yang sakit Emaklah yang tidak bisa tidur karena setia menemani dan menyiapkan segala kebutuhan. Emak pula yang paling terakhir tidur karena harus memastikan semua pintu telah terkunci dengan baik, mengecek kembali dapur apakah kompor telah padam atau belum agar terhindar dari bahaya kebakaran.
Nah, jika seperti ini masih mau bilang Emak-Emak selalu benar? Duh, tolonglah yah mari menghargai jeri payah Emak. Harusnya Emak dibuat senang bukan dilabeli dengan julukan Emak-Emak selalu benar. Karena tidak semua juga koq Emak benar, tapi tidak semua juga Emak salah. Bukankah manusia memang fitrahnya seperti itu? Tidak ada manusia yang sempurna, kita semua cuma ingin menjadi manusia baik yang bisa bermanfaat buat orang lain, agama, lingkungan sekitar dan terutama keluarga. Benar apa betul nih? Semoga kita semua bisa jadi yang bermanfaat untuk sesama yah.🤗
Salam sayang!
Cheers,
Betul betul diah. Kalau aku malah merasa selalu disalahkan sebagai emak hehehe. Pokoknya semangat buat para emak-emak
Betul banget mbak, jadi emak-emak itu gak cuman ngomel aja kerjaannya. Ngomel itupun karena biar mbetulin yang salah.
aku jejak ya, Mbak
Tapi kalo sama suami, saya biasanya memang ngotot sih (walau salah dan ujung-ujungnya malu, hahaha) sedangkan kalo sama orang lain biasanya saya lebih mudah menerima masukan
Saya kalo baca "the power of emak-emak" yang kebayang langsung emak-emak bawa motor nyalain lampu sen kanan tp belok ke kiri wkwk
Aku bukan emak2, aku ibu bangsa. Eaa hahaha. Yha, pokoknya emak2 juga manusia lah
Emak2 banyak yang melakukan pekerjaan rumah sendirian, dari nyapu, masak, nyuci, antar jemput anak dll. Tapi memang Emak2 nggak selalu benar lah, kita juga bisa terima masukan dan saran2 dari orang lain hehe. Semangat Emak2! :D
Nah aku gak suka kalau disamaratakan soal urusan ketertiban di jalan raya, masa emak2 gak tertib krn sign kemana belok kemana. Padahal aku gak gitu loh -D
Kalo menurutku sih, emak-emak itu hanya butuh untuk didengar. Jadi salahbya kalo emak2 itu selalu benar, hahaha
The Power of Emak:emak ifu menurut bunda: kesabarannya, ksbijaksanaannya, pengertiannya dtcetera, etcetera, etcetera
Jadi emak memang tak mudah. Hehhe. Banyak tuntutan yang diberikan masyarakat kepada kita. Capek? Iya. Tapi ya bagaimanapun manusia mmang ada salah dan ada yang benar
Hehe entahlah aku sih ya ga pernah ambil pusing sama label kaya gitu toh kita selama kita ngejalanin hidup bener ya anggapan mereka salah semua. Saya pun ga menutup diri menerima kritikan dan masukan juga hehe.
bukan cuma emak saja yang kadang selalu merasa benar, ini aku juga kenal ada yg belum jadi emak-emak tapi selalu ngotot yg paling benar. Jadi ni kayaknya lebih kepada sifat aja sih mbak, nggak semua emak selalu merasa dirinya paling benar.
Tergantung konteksnya kalau buat saya. Kalau lagi becanda, kadang-kadang saya ngomong gitu. Padahal tau kalau emak gak selalu benar. Tetapi, kalau lagi debat sama suami, kadang-kadang saya gak mau ngalah, sih :D
The Power of Emak:emak itu menurut bunda: kesabarannya, kebijaksanaannya, pengertiannya etcetera, etcetera, etcetera yang tak tertandingi.
Banyak beban dan tanggung jawab yang mesti dipikul emak-emak hingga biar cepat emak selalu benar, haha yang penting emak sehat bisaasuh anak dengan baik
Emak ga selalu bener, emak juga ga selalu salah. Tapi emak banyak benernya, gitu kali ya...hehehe
Semangat para emak. Ambil yang positifnya aja ya Mba. Tapi juga nggak apa-apa sih ada kritikan, biar kita menjadi lebih baik lagi. Tapi emak-emak itu keren, paling multitalenta. apa aja bisa.
Aamiin.. itu ungkapan 'emak-emak selalu benar' buat nyindir emak2 aja kaleee hehehe
Emak-emak kan manusia jugaaa hehehe. Yang penting kalau salah kita tau, akui, dan perbaiki ke depannya
Aku malah ngerasa jauh lebih ngeyelan dan pengen selalu menang sendiri mah masih single loh, hahaha. Makanya pas awal nikah perang dunia mulu sama suami *lebaaaay, hihi
Sekarang alhamdulillah jauh lebih kalem dan terbuka terhadap masukan dan kritik :)
Saya termasuk yang gak peduli dengan sebutan untuk para emak..hehehe..
Karena sebenarnya yang tau gimana seorang emak itu, ya emak sendiri. Karena manusia itu tidak ada yang sempurna, ya, kan? ^~^
Emang slogan emak selalu benar itu udah lekat di masyarakat ya. Ibaratnya nila setitik rusak susu sebelanga, kena semua deh semuanya. Padahal emak kadang juga salah kok. Aku aja kadang suka salah ke anak dan gak segan-segan ngucapin maaf, hehe
Salut untuk semua emak2 dgn keunikannya masing2.. Emak2 memang tak selalu benar..tapi nyenengin emak2..itu pasti benar!! Hehe..
Aku suka ngomel kalau memang sudah ga mempan berkata lembut. Dan saya berani ngomel kalau memang benar. Kalau salah yaa ngakuin haha.
Apa iya? Hahaha. Aku kok pengen ketawa malah. Yang terlintas kok malah emak2 yang memang selalu benar kalau nawar baju terus dapat harga yang paling murah.
Aku kadang suka ngikik kalau ada cowok lagi ngobrol terus tiba-tiba aku dengar ada yang bilang gini "emak-emak di lawan" hihi aku jadi ngakak. Btw aku setuju dengan tulisannya kalau emak-emak itu di rumah belum tentu selalu dianggap benar, tapi emak-emak juga nggak salah :)
mungkinkah karena beban hidup emak-emak yang terlalu berat? Makanya me time untuk emak-emak itu perlu banget yaa say, biar otaknya juga bisa santai :). Beberapa jam dalam seminggulah pak suami memberikan waktu pada istrinya untuk menyenangkan diri, dijamin emak-emak ngotot itu akan ceria kembali hidupnya :)
huhuuyy... emak is power of the world laaaahh... Etapi pernah merasakan nggak sih, ketika anak kita dimarahi oleh bapaknya kita nggak terima? Hanya emak yang boleh marah ke anaknya hahahaa.... Duuuhh...
Idem dengan mba Indah.
Emak-emak juga manusia, tempat khilaf meraja ^^
Aku sempat lho merasakan 'the power of emak-emak' saat di Masjidil Haram, Makkah al Mukhoromah.
Saat itu pintu utama untuk sholat sudah ditutup.
Lalu dengan suara memelas sambil menuntun mama, aku memohon dengan penjaga agar mengizinkan kami masuk, karena kasihan mama sudah lelah. Rasanya tidak mungkin untuk mengajak beliau kembali berputar menggunakan pintu lain.
Alhamdullillah, kekuatan kelembutan, terbukti!
Kami diizinkan masuk diiringi senyum takzim penuh hormat penjaga berotot ini ^^
Aku udah nulis panjang lebar padahal kemarin. Belum masuk ya. Aku nulis lagi deh.
Menurutku, the power of emak itu sesuatu yg positif Dyah. Yaitu bagaimana emak dengan kekuatannya yg tak terduga bisa menjadi manusia paling kuat di dunia hingga bisa mencetak anak2nya menjadi orang semua.
Sedangkan emak2 selalu benar adalah sesuatu yg berkonotoasi negatif. Yaitu emak yg bertindak tanpa berpikir, tidak mau disalahkan, dll.
Harusnya jangan digabung kedua istilah ini.
Aku malah gak bisa menganggap diri selalu benar.
Apa karena aku orangnya minderan yaah...
Kalau suami nyalahin, aku iya-in aja...walaupun dengan gondok.
Mungkin ini juga yang menyebabkan aku gak bisa di therapy self-healing.
Karena sering denial.
Waaa komenku hilang yaaa.... Menurutku sebagai seorang emak, nggak bisa sepenuhnya juga emak harus benar apalagi sampai ngotot. Emak ya ada kalanya bisa salah, tapiiiii mohon kasihtaunya itu pelan2 dan jangan samapi bikin tersinggung. Karena kalu udah tersinggung, maka emak bakalan ngeles sampai nggak mau disalahkan. Pengalamanku begitu. Tapi itu bukan aku sih, hihih
Kalo the power emak2 itu barisan emak2 naik motor matic sein kiri belok kanan huahahahaha
saya juga merasa istilah emak-emak selalu benar itu kok kayak olok-olokan gitu yaa.. semangat buat para emak-emak di dunia!
Kalau, saya antar jemput anak sulung les, naik motor dan emang kejadian, sein kiri belok kanan, hahaha
Tapi bukan karena disengaja, kagak keliatan dong saya, kepala si bayi menghalangi pandangan saya huhuhu.
Untungnya orang2 pada baik nginetin, dan saya karena merasa salah ya tau diri dong :D