Pentingnya Memiliki Asuransi Bagi Freelancer

Halo Temans, apa kabar? Semoga semua sehat ya, kalaupun ada yang kurang sehat atau sedang menjalani pengobatan semoga segera pulih seperti sedia kala agar bisa kembali beraktivitas seperti biasa, Aamiin. Sebulan tidak update blog disini karena 11 Juli kemarin sudah mulai kembali bekerja lagi setelah tiga bulan cuti melahirkan, kembali harus bisa mengatur waktu antara urusan domestik dalam rumah dan juga kerjaan di kantor, pun begitupula dengan menjalankan hobi ngeblog ini.

Jika kita bahas soal hobi ngeblog, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa hobi yang satu ini patut dipertimbangkan ketika seseorang ingin menggelutinya menjadi sebuah pekerjaan tetap maupun paruh waktu atau lebih dikenal dengan freelance. Bagaimana tidak, jika kegiatan yang satu ini dapat dikerjakan dari  mana saja dan kapan saja.

Sudah banyak cerita dari teman-teman Blogger tentang pendapatan mereka dari aktivitas yang satu ini. Dari yang awalnya cuma menjalaninya sebagai hobi biasa hingga sekarang menjadikannya sebagai pekerjaan yang mendatangkan income yang jumlahnya tidak bisa dibilang kecil lagi. 

Berhubung tahun depan project tempat saya bekerja sejak tahun 2016 lalu ini akan berakhir, saya berencana untuk kembali bekerja dari rumah saja ataupun menjadi freelancer dari kegiatan-kegiatan yang saya senangi agar waktu kerja juga lebih fleksibel dan bisa lebih dekat dengan anak-anak, salah satunya adalah menjalankan hobi ngeblog ini lebih serius lagi dari sekarang. 

Baca juga: Menulis: Skills yang Harus Terus Diasah

Menjadi freelancer berarti harus siap menerima segala kemungkinan yang akan terjadi kedepannya termasuk jika job yang masuk berkurang ataupun nilai yang didapatkan tidak stabil. Belum lagi jika harus menunggu invoice cair yang waktunya kadang tidak seakurat seperti ketika masih bekerja tetap. Gajian tetap di tanggal yang sudah ditentukan perusahaan, disamping itu mendapatkan segala fasilitas yang selama ini diberikan perusahaan salah satunya adalah asuransi kesehatan. 

Saya dan keluarga memang sudah memiliki BPJS Kesehatan, tetapi selama ini fasilitas itu belum pernah kami gunakan. Dua kali melahirkan kemarin pun semua biaya ditanggung oleh asuransi, dari pertama konsul kehamilan hingga melahirkan. Begitupula jika saya, suami dan anak-anak sakit, kami memilih ke klinik dokter ahli lalu kemudian menclaim semua biaya pada asuransi kesehatan yang telah dipilih oleh tempat saya bekerja #mamakogahrugi hihih. Bukannya tidak mau menggunakan BPJS sih, tapi mengantri untuk mendapatkan pelayanannya itu yang buat saya gemes, capek duluan membayangkannya, huhuhuh.

liputan6.com

Oleh karena itu saya sudah mempersiapkan diri untuk tetap memiliki asuransi tambahan selain dari BPJS, kelak jika sudah tidak bekerja lagi dan memilih menjadi freelancer. Emang kenapa sih seorang freelancer tetap harus memiliki asuransi? Well, menurut saya ada beberapa hal penting yang menjadi pertimbangan kenapa seorang freelancer sebaiknya memiliki asuransi? Yuks, kita lanjut! 🤓

1. Proteksi Diri dari Segala Risiko Sakit

Sebagai freelancer, kita bisa mengatur sendiri kerjaan mana yang akan kita ambil ataupun tidak. Tetapi kita tidak pernah tahu mengenai kesehatan kita, setiap saat kita bisa saja mengalami yang namanya sakit baik ringan maupun berat. Apalagi saya adalah seorang Ibu dari tiga balita yang masih sangat butuh perhatian, tahu sendirilah ya kalau emak itu harus selalu strong dan jika memungkian tidak boleh sakit karena harus bisa selalu mendampingi anak-anak dan mengurus keluarga. Nah, jika kita sakit dan harus berobat, baik itu rawat jalan apalagi rawat inap kan butuh biaya. Meskipun ada BPJS, tetapi yang dicover BPJS biasanya jumlahnya lebih kecil daripada yang bisa ditanggung oleh asuransi kesehatan.

pixabay.com

2. Risiko Cacat dan Kematian Dini

Namanya manusia, kita tidak pernah tahu nasib dan juga ajal kita. Begitupula dengan seorang freelancer. Kita tidak pernah tahu, ketika kita sedang bekerja dan mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cacat atau kehilangan nyawa. Oleh karena itu, kita harus selalu bersiap diri menghadapi hal semacam ini. Seorang freelancer, apalagi jika dirinya adalah kepala keluarga yang merupakan tulang punggung keluarga haruslah memikirkan tentang masa depan keluarga yang ditinggalkan kelak. Dengan memiliki asuransi jiwa ini bisa menjadi salah satu solusi dan produk keuangan yang dapat diandalkan sebagai rencana cadangan. 

3. Tidak Ada Perusahaan yang Menjamin Freelencer

Namanya juga kerja mandiri, jadilah semua ditanggung sendiri. Tidak ada jaminan kesehatan ataupun manfaat kesehatan yang bisa diandalkan seperti ketika bekerja sebagai karyawan perusahaan. Maka dari itu, seorang freelancer sebaiknya memiliki asuransi jiwa untuk menjaga segala kemungkinan yang akan terjadi sebagai bentuk perlindungan diri dan bantuan keuangan ketika kita tidak dapat bekerja selama periode tertentu. 

Baca juga: Tentang Penghasilan Tambahan

Saya sudah merasakan sendiri manfaat dari asuransi kesehatan yang selama ini saya gunakan. Oleh karena itu, sebagai persiapan kedepan ketika saya memilih untuk menjadi freelancer, saya wajib memiliki asuransi terlebih dahulu, baik itu asuransi kesehatan maupun asuransi jiwa.

Memiliki asuransi berarti ada post khusus yang harus dikeluarkan setiap bulannya? Eits, tapi gimana jika pemasukan bulanan tidak cukup untuk membayar premi dari asuransi itu? 

Oh, tenang. Itulah gunanya kita harus mencari tahu segala hal tentang asuransi sebelum kita memutuskan memilih asuransi mana yang akan kita gunakan. Menurut informasi yang saya dapatkan bahwa asuransi bisa dibayarkan setiap bulan dan ada pula pilihan tahunan. Jadi, tidak ada alasan lagi mengenai pembayaran. Kembali ke personalnya aja lagi gimana cara mengatur keuangannya dengan baik. Jangan lupa juga sebelum memilih asuransi kita harus mencari tahu dan mempertimbangkan segala hal yang kita butuhkan mengenai fasilitas yang akan kita dapatkan nantinya. 

Semoga bermanfaat dan kita selalu diberi kesehatan agar bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik.