Layanan Rapid Test Tanpa Antri? Via Halodoc Aja!

Hampir dua bulan ya Indonesia disibukkan dengan virus Corona (Covid-19). Dimulai dengan ditetapkannya pasien pertama, penerapan belajar dari rumah bagi para siswa sekolah dan juga mahasiswa. Bekerja dari rumah, bahkan beribadah pun juga dilakukan #dirumahaja. Lebih spesial dan berbedanya lagi adalah tahun ini Ramadhan kita lalui dengan tanpa Tarawih di Masjid, berkumpul bersama keluarga dan kerabat untuk buka puasa bersama dan terakhir dengan adanya larangan mudik jelang hari Raya Lebaran nanti. Oh iya, Lebaran pun juga nanti #dirumahaja ya, huhuhuh. Sungguh, hal yang sangat luar biasa ini dikarenakan oleh Si Covid-19, makhluk kecil yang tak terlihat itu.

Berbagai media massa pun menyuguhkan update berita mengenai Covid-19 ini. Jumlah pasien yang dinyatakan positif pun terus bertambah meski ada juga pasien yang dinyatakan telah sembuh, tapi yang gugur pun juga sudah banyak termasuk mereka para pejuang di garda terdepan yang merawat dan mengurus pasien. 

Banyak hal telah berubah selama kurang dari dua bulan ini. Semua pun telah merasakan dampak dari pandemi ini. Di kehidupan sosial, ekonomi bahkan sehari-hari pun sudah terasa berbeda. Adanya pernerapan social distancing mengharuskan kita mengatur jarak dengan orang terdekat terlebih lagi jika berada di ruang umum. Anak-anak sekolah rindu berkumpul dengan teman-temannya, bermain dan bercanda bersama. Si Kakak aja yang masih TK A sudah berulang kali bertanya kapan masuk sekolah lagi? Kapan bisa ke mall lagi? Kenapa kita di rumah terus? Dan sederet protes kecilnya, huhuhuh.

Tidak hanya itu saja, sudah banyak karyawan/pekerja yang terpaksa harus dirumahkan bahkan tanpa upah karena tempat bekerja mereka pun terpaksa harus ditutup demi kebaikan bersama demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang sangat cepat ini. Tentunya ini jadi hal yang sangat menyedihkan bagi perekonomian, ditambah lagi harga-harga di pasaran pun juga tidak stabil, hiks. Di Kendari sudah ada beberapa hotel yang tutup, pusat perbelanjaan yang besar disini pun juga melakukan penutupan. Kebayang deh berapa jumlah orang yang kehilangan mata pencahariannya sekarang dikarenakan si Corona ini, sediih.

Meskipun demikian, sebenarnya ada juga dampak positif dari pandemi ini antara lain:

1. Lebih Dekat dengan Keluarga, Bonding Lebih Terasa

Dengan adanya belajar dari rumah dan bekerja dari rumah *meski belum semua orang bisa merasakan bekerja dari rumah*, hal ini bisa mendekatkan anggota keluarga. Apalagi yang selama ini bertemunya hanya di malam hari saja, weekend pun juga punya kesibukan masing-masing. Sekaranglah saatnya bisa merasakan kedekatan dan hangatnya bersama keluarga, bonding bisa lebih terasa karena seringnya bersama.

Setelah lelah melakukan tugas sekolah dan meeting online, semua anggota keluarga biasa melakukan hal-hal kecil bersama yang selama ini terlewatkan. Bukankah ini secara tidak langsung bisa meningkatkan imun tubuh kita juga kan? 😊

Meski sih ya, di media sosial banyak Mamak yang sudah mulai stress karena pusing menghadapi kelakuan anaknya dalam belajar. Belum lagi Mamak harus lebih rajin di dapur untuk memenuhi permintaan seluruh anggota keluarga, hihihih. Mau tak mau, Mamak pun harus eksplor dan improve lagi dong skill memasaknya, hihihih.

2. Meningkatnya Kepedulian Terhadap Sesama

Secara tidak langsung, dengan adanya pandemi ini bisa memupuk rasa solidaritas sesama. Meski #dirumahaja kita pun bisa turut membantu sesama yang terdampak Corona ini dengan cara menggalang donasi dan memberikannya kepada mereka yang membutuhkan. Terlebih lagi kepada para petugas medis yang sangat membutuhkan Alat Pelindung Diri (APD) yang jumlahnya terbatas yang disediakan oleh Pemerintah sementara kebutuhan mereka sangat banyak mengingat alat semacam ini hanya bisa digunakan sekali saja. Tidak hanya itu saja, hasil dari donasi bisa juga untuk membeli keperluan sehari-hari yang akan dibagiakan kepada warga yang membutuhkan lainnya.

Baca juga: Say Yes Tuk Jaga Jarak, Demi Keselamatan Bersama!

3. Melakukan Hobi yang Selama ini Tertunda

Yang hobi baca dan sering beli buku/novel tapi bukunya masih tersegel dan belum terbaca satu halaman pun, ngacung! Hayoo, pasti ada di antara kita yang seperti itu kan? Nah, sekaranglah saatnya kita bisa menuntaskan membaca koleksi yang selama ini hanya kita timbun saja. Atau, bisa juga belajar fotografi dan belajar bahasa secara online. Yakin deh feed di IGnya bisa makin kece dan captionnya juga jadi beragam tidak hanya sekdar no caption aja, heheheh. Bisa juga dengan belajar menjahit lalu kemudian membuat masker dari kain dan membagikannya ke orang sekitar.

4. Lebih Peduli Kebersihan dan Kesehatan 

Pasti bosan dong ya kalau #dirumahaja dan cuma rebahan. Saatnya bergerak dan lebih care terhadap kebersihan lingkungan tempat tinggal kita, yuk! Coba cek tumpukan barang yang sudah tidak digunakan lagi. Nah, daripada numpuk dan jadi sarang nyamuk mending disingkirkan aja deh. Atau bisa juga dengan merubah posisi ruangan keluarga dan tentunya kamar kita juga doong. Yakin deh, setelah itu pasti bakalan terasa lebih fresh lagi dan bisa buat kita betah walau #dirumahaja.

Dengan adanya pandemi ini kita juga jadi lebih peduli dengan kesehatan kan ya? Sebagai Ibu, pastinya ingin menyuguhkan yang terbaik untuk semua anggota keluarga. Sebisa mungkin masak makanan sendiri, buat cemilan sendiri biar gak perlu lagi beli di luar, meminimalisir hal yang tak diinginkan. Mencegah lebih baik, bukan?

Gak cuma itu saja, yang selama ini kurang aware dengan anjuran minum air putih, ayoo lebih rajin lagi minumnya dan jangan lupa vitaminnya juga ya. Sadar banget deh kalau saat ini tuh ya, semua merindukan sehat. Gimana nggak, kalau sakit kita jadi takut untuk pergi ke fasilitas kesehatan kan? Secara risiko penularannya lebih tinggi disana. Eits, tapi kalau ingin memastikan kondisi kita sih gak ada salahnya juga kok untuk lakukan rapid test biar lebih jelas dan bisa cepat penangannya kan semisal jika kita harus isolasi mandiri, misalnya. Apalagi sekarang rapid test juga dianjurkan bagi semua. Owh iyah, kabar baiknya lagi nih bagi warga Jabodetabek yang ingin melakukan rapid test tapi tidak ingin antri lama, langsung aja gunakan layanan dari Halodoc.

Baca juga: Chat Langsung dengan Dokter di Aplikasi Halodoc

Yups, tidak hanya layanan konsultasi kesehatan dengan ratusan dokter dan pembelian obat, Halodoc sekarang  juga menyediakan layanan baru untuk membantu Pemerintah dalam menekan laju peningkatan Covid-19 ini melalui rapid test drive thru yang saat ini berlokasi di Jabodetabek dan bekerja sama dengan berbagai mitra rumah sakit. Pemeriksaan rapid test yang dilakukan Halodoc ini menggunakan sampel darah untuk diuji. Sampel darah yang diambil inilah yang akan digunakan untuk mendeteksi imunoglobulin yaitu antibodi yang terbentuk saat tubuh mengalami infeksi. Jadi, dengan begini pasien pada tahap awal infeksi dapat diidentifikasi lebih cepat.

Bagaimana? Berminat ingin melakukan Rapid Test Via Halodoc? Mudah kok, begini caranya:

halodoc.com

• Buka aplikasi Halodoc dan klik tombol "COVID-19 Test".
• Pilih lokasi fasilitas rapid test yang diinginkan. 
• Pilih jenis test COVID-19 (PCR atau Rapid Test)
• Pilih waktu tes sesuai keinginan. 
• Kemudian unggah foto/scan informasi diri (KTP bagi orang dewasa dan Kartu Keluarga bagi anak di bawah umur), lalu lakukan pemesanan. 
• Setelah berhasil mengunggah informasi yang dibutuhkan, kita akan diarahkan ke tahap pembayaran. Biaya yang dibayarkan bergantung pada biaya jasa tenaga medis dan penyediaan alat yang diberikan oleh pihak rumah sakit yang kita pilih. 
• Langkah selanjutnya setelah melakukan pembayaran adalah kita akan menerima SMS konfirmasi jadwal tes dan detail pesanan. SMS inilah nanti yang harus ditunjukkan kepada petugas medis saat akan melakukan pemeriksaan.