Pengalaman Pertama Pap Smear
Sudah bukan rahasia lagi jika Februari dikenal dengan bulan kasih sayang. Banyak yang merayakannya dengan memberi hadiah terbaik untuk orang terkasih. Eh, tapi di bulan ini juga ada peringatan yang penting lho yaitu hari kanker sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Februari. Masih banyak yang belum ngeh ya? Iyaah, jujurly saya juga baru belakangan ini sih tahunya, itu pun juga masih sering lupa. Padahal penting banget lho aware dengan penyakit yang satu ini begitupun dengan bahayanya bagi kesehatan kita.
Pada laman yayasankankerindonesia.org menyebutkan bahwa setidaknya ada 12 jenis kanker yang lekat dengan manusia dan ada dua jenis kanker yang menghinggapi wanita yaitu kanker serviks dan kanker payudara. Olehnya itu penting banget untuk selalu waspada dan menjaga kesehatan diri kita, terlebih lagi bagi wanita yang telah memiliki pasangan dan aktif melakukan hubungan seksual agar dapat melakukan pap smear secara berkala sebagai salah satu upaya untuk mengetahui kondisi kesehatan leher rahim (serviks), sehingga dapat melakukan tindakan lebih lanjut jika ditemukan adanya perubahan yang abnormal pada sel-sel leher rahim.
Tentang Pap Smear
Seperti dilansir pada laman Halodoc bahwa pap smear merupakan prosedur yang dilakukan untuk menguji kanker seviks pada wanita dimana proses ini dapat mendeteksi sel-sel abnormal pada serviks yang menjadi langkah awal dalam menghentikan kemungkinan perkembangan kanker serviks.
Eitss, tapi penting untuk diketahui bahwa jika hasil pemeriksaan positif bukan berarti pasien fix dinyatakan kanker serviks ya! Melainkan masih diperlukan pengujian tambahan untuk menentukan jenis sel abnormal dan juga perawatan lanjutan. Dengan kata lain, hasil pap smear tidak sepenuhnya akurat karena kemungkinan kurangnya sampel yang diambil, adanya peradangan dan juga bisa disebabkan karena adanya darah yang menghalangi penampakan sel-sel abnormal, Alodokter.
Alasan Melakukan Pap Smear
Sadar akan pentingnya melakukan pap smear dan setelah mendengar pengalaman-pengalaman orang terdekat mengenai pap smear ini, saya pun juga memberanikan diri untuk melakukannya. Pas banget waktu itu mau menghabiskan jatah asuransi kesehatan dari kantor sebelum project kami berakhir. Sebagai Mamak ogah rugi, tentu saya tidak mau melewatkan begitu saja kesempatan ini meskipun sebenarnya saya dihantui rasa takut.
Iyah, benar. Rasa takut!
Rasa takut membayangkan menjalani proses pap smear.
Rasa takut mengetahui hasil dari pap smear saya nantinya.
Hmm, tapi jika saya terus-terusan merasa takut, bagaimana bisa tahu hasilnya kan?
Mending bulatkan tekat dan niat aja bahwa ini jalan saya untuk menjaga kesehatan diri.
Biar gimana pun kita wajib menjaga kesehatan kita agar tidak ada rasa menyesal di kemudian hari, yekan? Karena alasan kesehatan dan tidak ingin penasaran dengan hasilnya, saya pun say yes tuk melakukan pap smear. Jadilah beberapa hari sebelum memutuskan pap smear ini saya sibuk bertanya pengalaman orang-orang, baca artikel-artikel terkait dan ya memantapkan diri untuk melakukannya juga dan ijin ke Paksuami juga tentunya.
Bismillah, InsyaAllah hasilnya baik, begitulah saya memberi sugesti pada diri sendiri.
Persiapan Sebelum Pap Smear
Menurut artikel-artikel yang saya baca dan juga cerita pengalaman dari teman-teman bahwa sebelum pap smear kita tidak boleh melakukan beberapa hal berikut:
- Melakukan hubungan seksual dengan pasangan, minimal dua hari sebelum pap smear.
- Mencuci Miss V dengan menggunakan pembersih vagina maupun asam cuka, minimal tiga hari sebelum pap smear.
- Tidak sedang menstruasi dan menggunakan tampon juga kontrasepsi.
Pengalaman Pertama Pap Smear
Yeeay, berhubung semua poin-poin di atas sudah aman, maka saya pun mantab ke laboratorium untuk medical check up juga termasuk pap smear yang sebelumnya selalu saya skip saat jadwal rutin MCU kami sekantor.
Saat giliran saya tiba, saya pun menyampaikan maksud dan tujuan saya pada Mbak CS bahwa medical check up kali ini saya hanya akan mengambil beberapa test yang telah pernah saya lakukan sebelumnya dan mengganti test yang hasil sebelumnya bagus menjadi pap smear. Iyah, biar gak ada biaya tambahan lagi yang nantinya akan saya keluarkan, heheheh.
Setelah memilih rangkaian test yang akan saya jalani, seperti biasa wajib isi formulir dulu. Nah, berhubung kali ini akan ada pap smear juga, jadi ada form khusus untuk pap smear juga yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang kebanyakan soal kesehatan reproduksi.
Apakah sedang haid? Kapan terakhir haid?
Apakah sudah menikah?Sudah pernah melahirkan? Melahirkan dengan jalan normal atau caesar? Pernah keguguran?Apakah satu hari sebelumnya melakukan hubungan seksual?
Hmm dan masih ada pertanyaan lainnya yang mohon maaf saya sudah lupa, hihihh.
Pokoknya pertanyaannya seputaran yang sudah saya sebutkan itulah.
Tapi ingat, harus dijawab dengan jujur ya karena dari jawaban kita ini juga penting untuk diketahui.
Selanjutnya saya menjalani proses medical check up terlebih dahulu kemudian terakhir proses pap smearnya. Saya diarahkan petugas ke lantai 2, tetiba perasaan saya jadi dag-dig-dug secara ini akan jadi pengalaman pertama bagi saya. Memang sih katanya tidak sakit, apalagi saya sudah melahirkan 3 kali dan pastinya prosesnya juga itu luar biasa kan, tapi tetap aja ada rasa takut dan cemas apalagi membayangkan bagaimana hasilnya nanti.
Saya diminta menunggu sebentar kemudian dipersilahkan masuk ke ruangan untuk dilakukan tindakan pap smear lalu petugas meminta saya berbaring di bed. Sebelum berbaring saya sempat lihat alat yang akan digunakan dan gak tahan lagi untuk tidak bertanya ke petugasnnya: "Sus, sakit tidak? Saya takut, ini pertama kalinya saya pap smear", akhirnya saya ngaku juga deh.
Sang petugas tersenyum dan menenangkan saya, "tidak sakit Bu, santai saja ya, rileks, jangan tegang, semua baik-baik saja", lalu meminta saya pada posisi ngangkang agar dia bisa memulai pekerjaannya. Saya pun mengikuti perintahnya dan berusaha tenang agar bisa rileks. Saya anggap aja seperti ketika periksa kehamilan. Alhamdulillah, kata-kata petugas tadi benar. Saya tidak merasakan sakit, memang ada rasa aneh aja sih tapi itu juga wajar secara si alat tadi dimasukkan ke daerah vital untuk diambil sampel lendir yang selanjutnya akan diuji coba.
"Sudah Bu, sudah selesai. Nanti hasilnya dua minggu lagi ya karena harus dikirim dulu ke lab kami di Makassar", begitu kata petugas dan mempersilahkan saya bangun. Wah, ternyata prosesnya sudah selesai lho. Secepat itu dan benar kata petugas tadi, tidak sakit kok dan juga tidak sehoror yang saya bayangkan.
Apa sayanya yang sudah mati rasa ya karena sudah tiga kali persalinan pervaginam dan dua diantaranya melahirkan dengan vacum, which is alatnya lebih besar dari yang digunakan untuk pap smear tadi. Makanya yang tadi itu kayak digigit semut aja ya? Heheheh. Prosesnya pun juga sebentar, lebih lama saya mikir antara mau pap smear dan tidak. Macam anak gadis yang galau mau terima cinta pujaan hati *eeaa, ini kok jadi kesana kemari ya? Maapkan. :p
Baca juga: Stop Mom War! Setiap Ibu itu Special!
Hasil Pap Smear
Setelah menunggu selama 2 minggu, akhirnya saya pun dihubungi kembali oleh pihak laboratorium ketika hasil pap smear saya keluar. Tidak menunggu lama lagi, saat jam istirahat saya langsung ke lab untuk ambil hasil saya, kebetulan banget jarak antara kantor dan lab sangat dekat.
Deg degan? Masih dong, tapi tidak seperti saat hendak pap smear dua minggu sebelumnya.
Kali ini saya lebih rileks dan kembali memberi sugesti diri bahwa hasilnya akan baik-baik saja tentunya berdoa yang kencang juga agar harapan saya dikabulkan.
Kali ini saya lebih rileks dan kembali memberi sugesti diri bahwa hasilnya akan baik-baik saja tentunya berdoa yang kencang juga agar harapan saya dikabulkan.
Nama saya pun dipanggil dan saya diberi hasil lengkap MCU juga pap smear saya, kata Mbak CSnya hasilnya semua baik meski ada beberapa hasil test yang sebaiknya diperhatikan utamanya kolesterol. Sedangkan untuk pap smear pun juga baik. Agar penjelasan lebih lengkap saya pun dipersilahkan untuk konsultasi juga ke dokter yang sedang bertugas.
Saya pun masuk ke ruangan dokter sambil membawa hasil saya dan menunjukkannya ke dokter.
Setelah melihat hasil saya, dokter tersenyum dan menjelaskan apa yang tertera pada lembar hasil tersebut. Alhamdulillah kesimpulannya semua baik-baik saja dan untuk hasil pap smear ada servisitis kronik yaitu peradangan tapi tidak mengkhawatirkan, jelasnya. Untuk lebih lanjut bisa dikonsultasikan ke dokter kandungan. Sarannya juga agar kembali melakukan spap mear ini 3 tahun kemudian seperti yang tertera pada lembar hasil, jika tidak ada keluhan atau rujukan dari dokter kandungan.
Kesimpulan
Pap smear memang penting dilakukan bagi setiap wanita untuk mengetahui lebih awal mengenai kondisi mulut rahim (serviks). Idealnya, sejak usia 21 tahun dan aktif berhubungan seksual harus melakukan pap smear setiap 3 tahun sekali.
Bagi yang belum pernah melakukan pap smear, tidak perlu khawatir dan takut karena pap smear tidak sehoror itu kok. Saya juga awalnya takut tapi setelah melewatinya saya bisa sedikit simpulkan bahwa rasa takut itulah yang membuat kita jadi tidak berani melakukannya padahal ini penting banget lho bagi kita. Kata saya sih yang penting kita yakin dan buat diri kita tenang, rilekslah saat proses pap smear itu karena jika kita tegang akan membuat kita sakit juga menjalaninya. Jangan lupa juga ya hindari semua larangan sebelum pap smear yang sudah saya sebutkan juga tadi. Oh ya paling penting juga untuk izin ke pasangan sebelum melakukan ini agar sama-sama siap dengan hasilnya nanti, biar didoakan juga gitu.
Semoga kita semua selalu sehat ya, karena sehat itu sesungguhnya mahal apalagi kanker, huhuh.
Kantong kering aja bisa bikin stress apalagi kanker beneran *upss, tapi ini serius lho!
Semoga kita selalu dilindungi dan dijauhkan dari penyakit ya, Aamiin.
Nah, seperti itulah pengalaman pertama saya ketika pap smear di tahun 2019 lalu.
Ada yang punya pengalaman pap smear juga? Sharing bareng yuk ;)
Ada yang punya pengalaman pap smear juga? Sharing bareng yuk ;)
-----------
Referensi:
http://yayasankankerindonesia.org/tentang-kanker/jenis-jenis-kanker
https://www.halodoc.com/artikel/tidak-Semua-wanita-perlu-pemeriksaan-pap-smear-benarkah
https://www.alodokter.com/6-pertanyaan-penting-seputar-pemeriksaan-pap-smear
Diah
dulu saya rutin tiap tahun melakukan pap smear, tapi sejak 2020 kemarin, gara-gara pandemi dan RS selalu penuh, sudah tidak pernah pap smear.
Mau datang ke RS saja sudah merasa tidak nyaman dan takut.
Denger kata papsmear sudah sejak dulu kala tapi baru tahu prosesnya pas baca ulasan ini. Btw papsmear ini hanya bisa dilakukan di lab ajakah? Atau bisa dilakukan dimana gitu?
Bisa dilakukan di RS yang menyediakan layanan Pap Smear, Mbak :)
Duh mbak. Baca aja langsung ngilu :') gimana dong. Masih takut nih. Tapi makasih ya sharingnya, bikin termotivasi untuk check up juga
alhamdulillah, hihi bacanya jadi inget aku juga mau pap smear tapi sampai sekarang belum kesampaian mom. semoga tahun ini bisa pap smear juga kaya mom diah, aamiin :)
Aku belum pernah Pap smear nih, karena emang udah mgeri duluan 🤪 tapi emang sebaiknya dilakukan ya, biar kalo ada apa apa ketahuan dan terdeteksi sejak awal
Aku juga sudah pernah mbak. Rasanya dimasukin cocor bebek itu geli sakit perih gimanaaaa gitu. Deg2an banget dgn hasilnya.
Ini harusnya rutin ya pap smear nih. Bagus utk mengetahui ada gejala kanker dan masalah kesehatan perempuan. Jadi pengen test lagi
Duh pap smear rasanya kaya pasang KB IUD nggak ya, karena aku gak nyaman banget pas pasang itu
kurang lebih seperti itu Mbak, tapi waktu pasanng IUD saya juga kemarin gak rasa sakit yang gimana sih, gak nyaman dan tegang aja sih iya, tapi mungkin karena udah lebih dulu pap smear lalu IUD jadi pura-pura tegar aja sih >,<
Penting banget ternyata aware sama hal-hal kayak gini, karena penyakit gini gak pernah pandmag bulu.
Hwaaa aku jg takut nih mbaaa. Berkali2 disuruhhh. Soalnya dlu pas dikuret itu dibius sih jadi ngerasain gimana itu masuk ke dalem hiks
huaaa, dibius tapi masih rasakan tindakan gitu ya Mbak?
ini sayaa jadi serem, bukannya kalau dibius kita gak rasain apa-apa ya? :D
mbak, ini i=nih testnya apa harus nunggu punya gejala gitu? atau tetep periksa aja meskipun terasa sehat dan nggak ada apa-apa
Saya pernah denger temen pap smear juga dan katanya sih nggak sakit, tapi sampai sekarang saya belum berani :D
Wah tulisannya informatif sekali, lengkap plus agak serem bacanya. Sampai saat ini saya masih belum punya cukup keberanian untuk pap smear, walaupun pernah pasang IUD yang lumayan seram juga tapi nyatanya tidak semenakutkan yang dibayangkan.
padagal papsmear itu penting banget yaa ...tapi aku masih takut melakukannya hehehe... nanti deh tak bulatkan tekadku
Waduhh bacanya saja udah ngilu banget, hehehehe. Tapi memang sangat penting sekali sih untuk wanita biar bisa tahu apakah kita ini terdektesi kanker serviks atau tidak
aku belum pernah pap smear, agak takut juga sih karna katanya sakit. huhuu
Would you like to follow each other? If the answer is yes, please follow me on my blog & I'll follow you back.
http://www.rosetinz.com
deg degan kayak anak gadis yang mau ketemu pujaan hati icik iwir hihiiiiw...tapi emang sih deg degan...aku baru tau loh mb di kalau idelanya dilakukan oer 3 tahun sekali ini pap smear utamanya yang udah usia nikah ya...ya kadang emang kalau habis test test apa suka dag dig dug der dengan hasilnya. Alhamdulilah semua baik ya 😊
aku belum pernah mba diah. Dulu diceritain temen, katanya memang ga horor, tapi yang dengerin ceritanya malah takut sendiri :D
aku juga deg-degan pertama kali melakukan pap smear, takut sakit, takut hasilnya gimana, jadi lebih overthinking deh.. tapi setelah hasilnya keluar jadi bikin lega sama hasilnya
Aku sudah 2 atau 3 kali pap smear. Menurutku, sakit/ nggaknya tergantung dokter yang mengambil sampelnya Mba. Aku 3 kali kemarin alhamdulillah nggak ada rasa sakit, paling sedikit nggak nyaman aja. Semoga sehat selalu ya Mba :)
Hihii ngeri ngeri sedaap nih inget dulu papsmear jg hehe.. semoga sehat selalu ya mbak ;)
Tulisannya lengkap banget ya kak, mulai dari persiapan sampai hasilnya didapatkan. Bisa jadi referensi nantinya kalau udah nikah, eh ðŸ¤
Baca ini aku jadi ingat udah lama gak pap smear, padahal dulu tiap kali selesai lahiran aku terbiasa pap smear. Tapi karena lagi pandemi aku kok ya gak berani mau periksa yaa..
Aku blm pernah pap smear nih, tapi udah denger cerita tmn yg pernah tes ini tnyata memang ga sakit.
Mbak aku belum pernah pap smear, belum melahirkan tak apa ya mengingat mulai 21 tahun sudah harus ya, dan 3 tahun sekali. Bayarnya berapa ya mba, tadi aku belum nemu catatan pembayaran kayaknya.
kalau udah nikah dan (pastinya) aktif melakukan HB dengan pasangan, sangat disarankan untuk melakukan pap smear Mbak, buat jaga-jaga aja, jangan tunggu ada keluhan kan :)
upss, untuk biayanya mohon maaf saya lupa, udah gak ada catatannya juga karena saat itu semua ditanggung oleh asuransi dari kantor, tapi seingat saya kisarannya 500 - 900K. Kayaknya sih tergantung dimana kita lakukan pap smear juga Mbak :)
Ouh... Aku kan baru nikah nih ya kak. Berarti 3 tahun lagi ya aku baru pap smear? Agak ngilu baca ceritanya nih kak. Itu alat yang dimasukin sebesar apa ya? Hehe
aku jadi ingat ketika bu bidan memasukkan cocor bebek, serem banget lihatnyaa. tapi kalau ingat manfaatnya jadi pengen ngecek lagi malah. baru sekali doank nih, itupun bukan karena kesdaran sendiri, tapi karena ada masalah sama area tubuhku
serius ampe skrg masih takut bgt sama pap smear wlau dah tau kegunaannyaaa..hiks
ternyata gak sakit ya huhu
thank you kak sharingnya,mungkin perlu kupikirkan ulang lagi nih ketakutanku huhu
Trimakasih mba didy sharingnya. Bergun bgt. Besok saya mau pap smear karna penasaran kaya ada yg ga beres. Semoga normal normal aja
Mbaaa sama banget , pas awal2 papsmear aku juga gemetaran :p. Sbnrnya bukan takut papsmearnya, tapi takut Nerima hasil jelek :(.
So far aku udah 2x papsmear Alhamdulillah bagus 2-2 nya. Ada juga lah sedikit masalah, tapi bukan yg bahaya. Dan pas papsmear kedua selesai, aku langsung daftar utk vaksin HPV nya mba, yg 3x suntik itu. Kebetulan aja RS tempat aku vaksin lagi promo vaksin HPV, yang biasanya 3x suntik bisa 5 juta, lagi discount jadi 3 juta. Yo wislah aku ambil aja. Mumpung murah. Soalnya vaksin ini kan bisa melindungi dari kanker serviks. Biar klop, papsmear udah, ditambah vaksin sekalian :D.
Sejak pandemi aku blm ulang papsmear. Ntr deh kalo udh aman lah.