Cerita Tentang Faizan
Bismillahirrahmanirrahim.....
Rasanya udah lama gak cerita tentang bocahku, pas banget deh Senin kemarin si Dedek ulang bulan, 27 bulan a.k.a 2 tahun, 3 bulan. Mau cerita tentangnya sajalah sekalian jadi cerita buatnya juga kelak, secara tahun lalu aja terlewatkan dicatat disini. Padahal ultah pertama kedua kakaknya semua saya tuliskan di blog ini meski cerita ultah di tahun-tahun berikutnya tidak saya tuliskan lagi karena sebenarnya kami tidak merayakan ultah yang gimana-gimana, hanya sekedar kumpul keluarga tuk makan bersama saja di rumah.
Jadi biar ada catatan juga untuknya kelak, saya mau menuliskannya juga dong disini. Biar nanti suatu saat kalau dia buka blog ini saya gak ditodong karena tidak menceritakan kisahnya disini, hihihihih. Maafkan Mama, Nak.
Seperti yang saya sebutkan di awal bahwa Senin, 5 April 2021 lalu Si Kecil di keluarga kami ini genap berusia 2 tahun, kebetulan juga ya Senin 7 Juli 2021 dia berulang bulan. Harusnya sih usia 2 tahun itu sudah bisa disapih a.k.a. gak menyusu langsung di Mama lagi kan ya Eits, tapi kenyataannya tidak semudah itu Barbara, Si Dedek masih betah aja nih nenen ASI padahal udah lama juga lho disounding tuk lepas ASI jika masuk 2 tahun.
Saya pun juga sudah siap kok untuk lepas ngASI, malah pengennya sih sebelum Ramadhan kemarin. Jadi ceritanya biar Mama bisa puasa tanpa lemas gitu karena digelantungin ama Si Bocah, hehehh. Nyatanya sampai hari ini dia masih nenen juga, jadilah kemarin-kemarin itu kembali berpuasa sambil menyusui juga. Belum lagi kalau dia iseng gigitin PD, duhh ampuuun bisa lecet shaaay secara giginya Alhamdulillah udah lengkap sesuai usianya.
Meskipun gak ada perayaan, tapi saya pribadi tetap bersyukur masih diberi kesempatan dan kesehatan bisa membersamainya (begitu juga dengan kedua kakaknya) hingga saat ini. Apalagi di saat pandemi ini benar-benar ekstra menjaga mereka. Syukurnya sih saya udah di rumah lagi sebelum negara api menyerang seperti sekarang ini. Jadi gak begitu baperlah dengan drama titip-titip bocah. Lah ini Alhamdulillah banget bisa 24 jam bersama mereka.
Flash Back Cerita Kehamilan Ketiga
Kalau flash back ke belakang, sebenarnya sungguh tidak menyangka bisa kembali hamil lagi secepat itu. Malah sempat kaget dan kayak gak percaya saat lihat test pack dua garis, padahal usia Kakak kedua baru 9 bulan saat itu. Jujur sih galau banget dengan kondisi saat itu dan gak berani bilang ke orang-orang *kecuali Paksuami tentunya* kalau hamil lagi. Kata orang istilahnya kesundulan ya?
Syukurnya sih selalu dikuatkan ama Paksuami, doi juga bilang kenapa harus galau macam orang yang tidak punya suami saja jadi bisa hamil! Benar juga sih, di luar sana banyak orang yang berjuang ingin hamil tapi tidak/belum diberi kesempatan tuk hamil. Bahkan Tanteku sendiri juga ada yang sudah belasan tahun menikah bahkan sampai saat ini belum diberi rejeki kehamilan. Mulai saat itu saya jadi semangat deh dan menantikan ngidam karena selama hamil dua kali itu saya tidak merasakan ngidam.
Nah, baru berani jujur setelah masuk usia kandungan 3 bulan *kalau tidak salah*, saat itu baru deh berani bilang ke keluarga besar. Owh ya, ada Tante yang tahu kehamilanku sejak usia kandungan jalan 2 bulan, itu juga saya merasa wajib memberi tahunya karena saat itu kami akan ke Surabaya dan Tante inilah yang menemaniku selama perjalanan dinas. Biar bagaimana pun, dia harus tahu jelas kan kondisi saya saat itu.
Kemudian di kantor pun saya diam-diam saja tentang kehamilan ini. Syukurnya saya kalau hamil itu kebo', jadi gak ada drama morning sickness yang buat orang bisa nebak. Saya baru cerita ke teman-teman perempuan di usia kandungan 4 bulan dan baru ketahuan ama semua di usia kandungan 5 bulan, saat perut sudah makin mbuncit. 😁
Baca juga: Menikmati Kehamilan Ketiga
Aktivitas Selama Kehamilan Ketiga
Selama kehamilan ketiga itu aktivitas masih sama aja. Sibuk urus satu balita dan juga batita yang tidak jarang harus digendong sana sini sambil urus domestik rumah tangga saat berada di rumah. Secara emang tak punya ART kan, jadi harus strong urus semua sendiri karena Paksu mah jarang di rumah, kalau lagi di rumah juga paling molor sesekali bantu sih ama gangguin anak-anak.
Selain itu, tentunya masih aktif sibuk kerja juga dong. Bahkan malah di awal kehamilan itu, sempat ikut annual work plan di Surabaya seperti yang saya bilang tadi. Lalu di usia kehamilan jalan 5 bulan, saya juga dapat kesempatan ikut training di Jakarta selama hampir seminggu dan di saat inilah saya untuk pertama kalinya berpisah dengan anak-anak dalam waktu lama terlebih lagi harus menyapih dini si bocah nomor 2.
Selanjutnya yang bikin benar-benar surprise itu karena saya masih kerja sampai beberapa saat menjelang lahiran. Malah nyaris aja saya melahirkan di kantor, secara sampai hari lahiran itu saya masih masuk kantor dan masih semangat kasih training buat pengganti saya ketika maternity leave. Walau memang sih sengaja ambil cutinya itu H minus sekian dari HPL karena mikirnya biar nanti bisa punya waktu banyak tuk anak-anak sebelum masuk kerja kembali. Eitss, ternyata Si Bayi sudah tidak sabar ingin keluar dari perut Mama, heheheh.
Tangisan Pertama Faizan
Sejak pagi memang sudah feeling sih ini kayaknya bakalan segera lahiran karena sebenarnya saya sudah mulai merasakan kontraksi palsu dari beberapa hari sebelumnya, lalu dari malamnya pun juga mulasnya terasa semakin sering dan usia kandungan juga sudah masuk 39 minggu. Sebelum sampai kantor, saya bilang ke Paksu kayaknya bakalan segera lahiran nih. Biar dia juga siap-siap kalau tiba-tiba saya telepon karena udah gak tahan dengan mulas.
Saat jam istirahat, mulasnya itu semakin dahsyat. Kebetulan hari itu Jumat, saat orang Jumatan saya di ruangan berusaha rilex dan atur nafas sambil sesekali bolak-balik ruangan dan pantri buat mengalihkan rasa sakit. Saya masih santai saja karena belum ada flek juga sebagai tanda. Sorenya sebelum shalat Ashar saya ke toilet dulu untuk BAK dan ternyata sudah ada flek. Langsung deh siap-siap pulang, kebetulan juga sudah hampir jam pulang. Sebelum pulang saya malah masih sempat pamit ke Atasan dan bilang "kayaknya saya sudah mau lahiran, Pak. Ini pulangnya mau ke rumah sakit langsung."
Benar saja, di perjalanan menuju RS, gelombang cinta dari Si Dedek semakin dahsyat. Saya terus perbanyak dzikir dan juga istigfar buat mengalihkan rasa sakit. Alhamdulillah, akhirnya tiba di RS juga kemudian saya langsung menuju UGD dan segera diperiksa oleh Bidan yang katanya sudah pembukaan 9, hampir lengkap. Saya pun merasa semakin mulas dan ijin ke toilet karena rasa ingin BAK padahal pas di dalam mah gak bisa pipis juga, hihihih.
Setelah dari toilet langsung kembali baring di bed lagi dan siap didorong ke ruang bersalin. Benar saja, baru juga masuk ruang bersalin dan dipindah ke bed ruang bersalin itu saya langsung rasa cairan hangat mengalir, yeaah ketuban pecah. Syukurnya Dokter sudah siap di ruang bersalin dan dengan sigap tangani saya yang sudah pecah ketuban ini.
Seperti dua kelahiran sebelumnya, saya rasanya tidak sanggup untuk mengejan dan sebagainya maka saya kembali minta untuk divakum saja lagi. Eits, tapi Dokter menolak katanya untuk apa divakum, lah ini semuanya bagus kok, bayinya juga udah siap lahir. Jadilah saya menurut saja dengar segala instruksi dari Dokter dan Alhamdulillah prosesnya sangat cepat. Hanya beda sekitar 5 menit dari Adzan Isya saat itu, tangisan pertamanya pun terdengar. Alhamdulillah, Baby boy dengan berat lahirnya 3,2 kg dan panjang 50 cm.
Ini juga jadi lahiran yang bebas drama vacum dan Alhamdulillah gak ada pendarahan juga jadi bersyukur banget bisa terbebas dari selang infus dan kateter sehingga cuma kurleb 24 jam saja di RS. Itu juga lama gegara nunggu Paksu pulang dari kerja dulu, secara dia mah gak kenal cuti atau ijin dalam hidupnya, ffiiyyuuhh.
Milestone Faizan 0-2 Tahun
Cerita tentang perkembangan Faizan di tahun pertama dan kedua memang belum pernah saya tuliskan di blog ini, seringnya sih saya tulis singkat perkembangannya di postingan Instagram, heheheh. Owh ya, Faizan ini sehari-hari kami panggil dengan sebutan Faiz, biar seragam dengan kakak-kakaknya yang juga berinisial FZ, hihihih.
Perkembangan Motorik Faizan
Untuk perkembangan motoriknya, Alhamdulillah tidak ada yang mengkhawatirkan. Dari mulai belajar merespon dengan mengulurkan tangan, menggerak-gerakkan kaki sebagai responnya jika diajak bermain ci-luk-ba, membalikkan sendiri tubuhnya (tengkurap) di usia 3 bulan hingga di usia 4 bulan benar-benar bisa tengkurap sendiri kemudian balik lagi ke posisi semula.
Selanjutnya di bulan kelima dia sudah mulai bisa dilatih duduk, ini persiapan sebelum MPASI sih. Dia juga bisa jadi cepat berlatih duduknya karena terbiasa dimasukkan ke dalam baby walker a.k.a kereta karena lehernya juga sudah benar-benar tegak jadi Bismillah kami berani memasukkannya ke kereta dan dia pun juga happy banget kalau berada di salah satu barang warisannya itu.
Masuk 6 bulan dia mulai MPASI dan selalu gemas saat waktunya makan, piring dan sendok selalu ingin diraihnya, penasaran kali ya mau coba suap sendiri tapi saya hanya sesekali memberinya memegang sendok sendiri karena saya gak betah kalau lihat anak makan belepotan, hihihih.
Kalau berjalannya, Si Dedek Faizan mulai bisa jalan di usia 14 bulan setelah sebelumnya merangkak kesana kemari dan selalu gemas kalau lihat kakak-kakaknya main kejar-kejaran.
Selanjutnya setelah bisa jalan, perkembangannya pun semakin cepat, dia udah berani naik turun tangga di rumah Tante. Gak tinggi sih, tangganya juga dari papan, tapi tetap aja buat kita waspada.
Anak kecil itu emang paling mudah meniru seperti Faiz nih, kalau kakak-kakaknya lagi bermain dia pun juga suka ikut melantai bersama menyusun lego, mobil-mobilan dan lainnya. Kalau sekarang sih sudah ikut main apa aja permainan kakak-kakaknya.
Perkembangan Bahasa Faizan
Untuk perkembangan bahasa, dia mulai bubling aa-ii-uu itu sejak 3 bulanan, suka banget ngoceh sendiri. Apalagi kalau diajak ngobrol makin jadi deh dia macam udah ngerti apa yang dibicarakan, heheh.
Alhamdulillah sekarang semakin cerewet walau kosa kata yang dimilikinya masih terbatas tapi dia udah bisa absen satu per satu: Mama, Bapak, Kakak, Nenek, Cici, Awwa, Om. Selain itu dia juga bisa sebut namanya sendiri, Aiz. Kalau mau sesuatu juga dia mulai bisa bilang meski masih blepotan, hihihih.
PR Mamak Terhadap Tumbuh Kembang Faizan
Dari segi perkembangannya sih saya cukup lega karena di usianya yang sekarang ini Alhamdulillah semua berjalan baik. Namun yang menjadi keresahan saya adalah dia malas banget makan! Hmm, sebenarnya ini bukan hal baru sih buat saya secara dulu kakak-kakaknya di usia segini juga seperti itu. Namun seiring dengan waktu pun juga berubah. Makin bertambah usia, mereka pun juga jadi doyan makan malah saya sering geleng-geleng sendiri karena ditodong makan dan ngemil yang bergantian.
Padahal perlakuan yang saya berikan ke anak-anak sama. Mereka punya perlengkapan makan masing-masing dan makanan yang diberikan juga sama meski porsinya yang berbeda sesuai kebutuhan mereka. Nah, sayangnya Si Dedek itu paling hanya menghabiskan setengah dari porsi yang diberikan bahkan malah sering banget cuma makan beberapa suap saja. Kalau kayak gini sih biasanya saya ambil alih, semua saya suap dan pura-puranya sedang lomba makan biar dia juga mau untuk terus buka mulut.
Dugaan kuat sih ini karena hingga usianya sekarang dia masih juga nenen meski sih sudah minum susu formula seperti kedua kakaknya tapi kebiasaan minta nenen apalagi menjelang tidur belum bisa hilang. Salah saya juga sih tidak tega membiarkan dia yang merengek untuk tidak nenen lagi, huhuhuh. Niatnya aja yang mau sapih padahal emaknya sendiri nih yang masih belum relaa! *upss*
Apalagi ya? Kayaknya segini dulu deh update cerita perkembangan Faizan. Doain Faiz sehat-sehat selalu ya Aunty-Uncle semua. Dan semoga kita semua juga selalu diberi kesehatan dan keselamatan apalagi di masa pandemi ini, Aamiin.
Imutnya Faizan, happy mensiversary, Nak. Salut sama kisah kehamilannya, semoga Faizan menjadi anak yang sholeh dan membanggakan orang tua amin.
Alhamdulillah senangnya Faizan bisa tumbuh kembang dengan baik. Bener banget mba kata suami ya. Apalagi sama kayak mba, tanteku bahkan ada yang 12 tahun baru punya anak. Memiliki anak adalah amanah seumur hidup yang harus kita jaga ya :)
Ya ampun gemes banget sih, sehat sehat selalu yaaa buat Faizan dan sekeluargaa, semoga selalu diberi kesehatan 🥰
Serunyaa...kak Diah.
Berarti kak Diah termasuk yang langsing yaah... Aku mulai kehamilan anak kedua, baru aja 2 bulan, uda keliatan nongol perutnya. huhuu...
Alhamdulillah,
anaknya sehat dan Ibunya juga.
hehehe..
Bersyukur sekali, kak..
Semua sehat dan tumbuh sempurna.
MashaAllah~
Barakallahu fiikum.
Wah aku jadi ingat dulu sering nulis tentang perkembangan anak waktu kecil di multiply... sayang sekarang sdh ga bisa dibaca lagi padahal asyik nih baca kenangan masa kecil anak ya..sesekali buat mengenang...
Ahahaha tapi bener sih suaminya wong punya suami kok, pas hamil lagi galau :D
Ahamdulillah proses kelahiran yang ketiga sangat dipermudah ya mbak jalannya.
Sehat2 selalu adik Faiz dan semangat buat emaknya di antara kesibukannya bisa mengaasuh 3 anak yang usianya berdekatam, keren!
Happy Monthversary anak ganteng sholih taqwaaa
Sehat sehat selalu yaaa
Jadi penyejuk mata utk Bunda Ayah 😍😍😍
anak - anak selalu saja banyak ceritanya ya mba, termasuk perkembangan mereka sehar - hari menjadi anak yang tumbuh sehat dan optimal
Adik Faizan, selamat ulang tahun ya. Terharu baca ceritanya. Berasa pengin bayi lagi tapi udah tuwek. Hehehee. Semoga dik Faizan tumbuh seperti harapan ayah bundanya ya. Aamin 🤲
hehehe jadi ingat saat hamil Zafran kemarin, teman-teman di kantor baru tahu saya hamil saat usia kandunganku 6 bulan (kalo gak salah ingat), mamaku bahkan lebih telat lagi tahunya
MasyaAllah... Barakallah, anak shalih :*
Setiap kehamilan dan persalinan pasti unik, ya Mbak :)
Saya pas hamil anak kedua aktif banget, sampai H-5 persalinan masih acara sana-sini. Nah, hamil ini rasanya mager banget, apalagi memang disuruh di rumah aja
Luar biasa loh mba, sampai hari terakhir mau cuti masih ngantor gitu. Huhuhuuu ngilu aku ngebayanginnya. Aku dulu cuti 3 hari jelang persalinan. Itu pun gara-gara udah 'diusir' mulu sama teman kantor, kata mereka begah banget ngeliat perutku yang gede banget dan kayaknya berat. Padahal aku ga merasa lelah lho bawa perutku sendiri hahahaa... Alhamdulillah ya, teman-teman sayang semua jadi mengingatkan gitu.
Faizan, tumbuh sehat dan penuh riang gembira ya Nak.
Hai adik Faizan, lucu sekali ya. Selamat ulang tahun. Sehat selalu ya. Sehat juga untuk Kak Diah. Selalu suka baca cerita tentang anak begini, kadang ya pengen sih punya bayi lagi. Cuma kelahiran anak pertama bikin aku trauma, jadi ya wislah cukup satu saja.
Dulu ada pengalaman berat pas hamil dan melahirkan, jadi sekarang trauma mau punya anak lagi hehe. Eh malah curhat.
Lucu banget adek Faizan, selamat ulang tahun ya dek. Semoga Allah selalu memberikanmu kesehatan dan kesempatan baik. Agar bisa meraih cita-cita yang kamu impikan.
Wih anaknya lucu-lucu kak. Hebat kak udah punya anak banyak, tentang kehamilan, saya jadi keinget baru kemarin bulan puasa ramadhan keguguran. Lihat anak kakak yang sehat-sehat, suka saya.. 🙂
Alhamdulillah Faizan sehat-sehat yaaaa, kapan nih bisa ketemu ma karin hihi
Senangdeh baca perkembangan baby begini dan lihat foto2nya unyuuuu.. Sehat2 selaluya dek Aiz..begitu juga dg ayah bunda dan kakak2nya..
MasyaAllah putranya sehat dan menggemaskan. Semoga kelak menjadi anak sholeh yang selalu membanggakan orangtua. Semoga sukses juga ya untuk melepas ASInya. Butuh kesabaran memang.
Semoga sehat selalu ya sekeluarga.
Semoga Faiz sehat2 dan jadi anak soleh ya. Wah aku jadi kepikir mau menulis perkembangan anakku di blog nih
Yaampun Mbak itu bagaimana ceritanya hampir melahirkan di kantor? Tapi untung nggak jadi ya ;')
Gak terasa udah 2 tahun lebih usia Faizan, anak orang suka gak terasa ya, coba anak sendiri, hihihi
Aku dulu tega menyapih si bungsu karena suka gigit puting, sakitnya Masya Allah... Kalo aku meringis, si bungsu ketawa-ketawa gitu, kan gemeeesss
Masya Allah cute sekali Faizan. semangat ya Mba, ribet banget bayangin ngurus anak 3 apalagi kalau masih sambil kerja. kudu happy terus bawaannya 😍
MashaAllah~
Indahnya untuk dikenang. Setiap anak memang memiliki kisahnya masing-masing yaa..
Dan kisah yang seru menyenangkan untuk diceritakan kembali ketika 10-20 tahun kemudian setelah anak-anak membuka blog Ibundanya.
Faizan,
Cinta Ibu seluas samudra.
Tabarakallahu.
Amin.... semoga Faizan bisa terus sehat dan bertumbuh kembang positif ya bun. Baca cerita anak kayak gini jadi kepikiran nanti kalau aku punya anak bakal bikin tulisan tentang dia juga, biar nanti ketika udah besar dia bisa tau tumbuh kembangnya dulu
alhamdulilah proses persalinannya lancar ya mbak
dan sekarang udah makin gede, seneng liatnya
sehat sehat terus adek Faizan