Langkah Kecil Hidup Sehat dan Peduli Lingkungan dengan Makan Sayur dan Buah
Kalau dengar atau lihat orang-orang yang menjalani pola hidup vegetarian maupun vegan kok ya perasaan hidupnya ribet banget ya? Eh tapi sekaligus salut juga sih dengan konsistensi mereka. Saya lihatnya ribet karena kok ya makanan enak harus dihindari sih? Iyah, makanan enak bagi saya yang saat ini masih jadi pemakan segala dan bahkan malah gak bisa jika tidak makan daging, telur, apalagi seafood utamanya ikan. Salutnya bahwa mereka benar-benar menjalani hidup sehat itu dengan hati tenang dan tentram.
Saya jadi ingat, saat selesai melahirkan anak pertama kemudian menyusui. Seperti Ibu pada umumnya, saya juga berniat ingin memberikan ASI Eksklusif pada ananda. Namun dua bulan kemudian Si Kakak ini malah mengalami alergi yang dugaan dokter sih karena ASI. Kok bisa? Iyah, bukan salah ASInya ya tapi karena Ibunya yang makannya tidak pilih-pilih, segala yang halal dan enak dihap saja.
Sayangnya ternyata hal ini membuat anak saya malah jadi alergi. Makanya dokter menyarankan ke saya untuk menghindari makanan yang sekiranya bisa menimbulkan alergi hingga masa ASI Ekslusif berakhir. Tidak ada pilihan lain, saya pun mengikuti anjuran dokter biar bisa terus memberikan ASI Ekslusif untuk anak tersayang.
Nah, selama masa ASI Ekslusif itu saya pun hanya makan sayur, tahu, tempe, sesekali makan daging dan juga ikan. Sementara telur dan seafood sebisa mungkin dihindari karena bisa menjadi pencetus alergi.
Hmm, bisa dibilang selama kurang lebih 4 bulan itu saya sedikit menjalani pola hidup vegetarian sih ya karena saya lebih banyak mengkonsumsi protein nabati, sayuran serta banyak makan buah juga untuk memperlancar pencernaan dan paling penting sih anak sehat, ASI juga Alhamdulillah lancar.
Langkah Kecil Menuju Hidup Sehat
Ngomongin soal vegan dan vegetarian berarti identik dengan konsumsi buah dan sayur. Mereka yang menerapkan pola hidup ini adalah yang dekat dengan makan buah dan sayur yang diolah terlebih dahulu ataupun menyantapnya secara langsung hanya dan mencucinya terlebih dahulu. Sebenarnya sangat praktis ya bahkan terkadang buah-buahan yang dikonsumsi tersebut tidak perlu dikupas kulitnya terlebih dahulu dan langsung disantap begitu saja.
Sebagai warga negara Indonesia, kita sepatutnya berbangga karena untuk mendapatkan kebutuhan pangan utama yang bersumber dari pertanian sangatlah mudah.
Selain dikenal sebagai negara maritim atau negara yang memiliki daerah teritorial laut yang luas, yang mana memiliki sumber laut yang melimpah, Indonesia juga dikenal sebagai negara agraris yaitu negara yang memiliki lahan pertanian yang luas dan kaya sumber daya alam.
Buah dan sayuran kita melimpah dan banyak jenisnya namun sayangnya masyarakat Indonesia masih kurang mengonsumsi serat pangan nabati tersebut. Dengan kata lain, warga Indonesia masih kurang berminat untuk konsumsi buah dan sayur.
Dalam Instagram Live yang diadakan oleh Demfarm.id Senin 3 Oktober 2022 kemarin, salah satu narasumbernya yaitu dr. Sylvia Irawati (Founder Nutri & Beyond - Dokter Spesialis Gizi) menyatakan bahwa menurut riset terbaru versi 2018, pola konsumsi serat yang mana hanya ada pada pangan nabati masih sangat rendah dimana konsumsi buah dan sayur direkomendasikan 5 porsi sehari. 95,5% masyarakat Indonesia mengonsumsi sayur dan buah masih kurang. Jadi, hanya kurang dari 5% yang sudah mengonsumsi buah dan sayur dalam jumlah yang cukup. Ini bukan fenomena sesaat namun concern jangka panjang bahwa dari tahun ke tahun masyarakat Indonesia masih rendah sekali konsumsi seratnya, jelasnya.
Waah miris ya, padahal seharusnya kita bisa lho memanfaatkan kekayaan alam kita untuk memenuhi kebutuhan serat pangan sehari-hari. Bahkan orang dulu juga sudah mencontohkan kepada kita pola hidup sehat mereka dengan bercocok tanam, berkebun kemudian konsumsi makanan dari alam yang telah mereka tanam sebelumnya.
Namun kenyataannya perubahan gaya hidup modern membuat kebanyakan masyarakat ingin yang serba instan, atau makan makanan kekinian yang tidak perlu repot untuk mengolah bahan makanan seperti buah dan sayur.
Nah, dr. Sylvia pun juga menambahkan bahwa pola pikir seperti inilah yang membuat konsumsi buah dan sayur masyarakat menjadi lebih rendah. Ditambahkannya lagi menurut literatur lama sekitar 1990 mengatakan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki konsumsi karbohidrat yang tinggi bisa sampai 68% dari total harian. Dimana seharusnya konsumsi karbohidrat hanya 50-60% per hari dari total kebutuhan kalori harian.
Sedangkan narasumber lainnya yaitu Yulianti Basri, owner Bontang Food mengatakan bahwa mayoritas generasi milenial di kotanya masih lebih memilih makanan viral atau yang kekinian, alasannya mengatakan ini karena ketika Kak Yuli membagikan tentang info catering sehat, atau tutorial mengolah makanan sehat seperti steak tempe, insight postingannya tidak begitu antusias. Berbeda dengan ketika Kak Yuli membagikan tentang makanan kekinian atau yang sedang viral insight postingannya tinggi.
Nutrisi Ideal untuk Tubuh
Masih dari Instagram Live Demfarm.id, dr. Sylvia menjelaskan bahwa jika berbicara mengenai nutrisi yang ideal untuk tubuh kita harus mengenal tentang makronutrient dan mikronutrient. Dimana makronutrient yaitu karbohidrat, lemak dan protein yang biasanya sumber dari energi yang akan dikonversi menjadi tenaga untuk aktivitas sehari-hari maupun metabolisme. Sedangkan mikronutrient bersumber dari vitamin dan mineral. Sayangnya mikronutrient ini seringkali dilupakan padahal perannya sangat penting. Mikronutrient ini bisa kita dapatkan dari sayur-sayuran dan buah-buahan.
Tidak Ada Makanan yang Super
Menurut dr. Sylvia perlu diketahui bahwa tidak ada makanan yang super, makanan itu saling melengkapi. Oleh karena itu ketika berbicara tentang pangan nabati maka kita harus mengonsumsi dengan variasi yang cukup. Jika di luar negeri dikenal dengan eat your rainbow, jadi kita disarankan untuk makan makanan yang berwarna-warni karena masing-masing warna memiliki karakteristik yang spesifik sehingga nilai gizinya saling melengkapi. Selanjutnya dr. Sylvia juga mengatakan bahwa jika megonsumsi pangan nabati maka konsumsilah 40 jenis per minggu.
Jika telah memenuhi 40 jenis per minggu itu sudah dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Jadi, jangan hanya makan kangkung aja selama seminggu. Berbicara tentang pangan nabati tidak hanya tentang sayur dan buah tapi juga ada serealia, biji-bijian juga kacang-kacangan, polong-polongan yang termasuk pangan nabati. Namun ingat, bahan makanan semakin diolah maka nilai gizinya menjadi berkurang apalagi pada suhu yang tinggi.
Perhatikan Isi Piringku
Selanjutnya, dr. Sylvia menjelaskan bahwa tidak direkomendasikan untuk menimbang-nimbang nilai makanan melainkan perhatikan panduan gizi dari Pemerintah (Kemenkes) yaitu Isi Piringku, 1/2 piring makanan berisi buah dan sayur, kemudian 1/4 karbohidrat dan 1/4 lainnya protein. Ini lebih pada self awareness atau bagaimana kita memahami kebutuhan tubuh kita, kapan kita lapar, kapan kita kenyang, sehingga tidak berlebihan. Jadi penting untuk bisa #KreasikanPiringmu dengan baik dan bijak.
Demfarm.id dan Social Movement dalam Rangka Hari Vegetarian Sedunia
Selama ini saya cuma tahu kalau 1 Oktober itu di Indonesia diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila, eits ternyata 1 Oktober juga diperingati sebagai Hari Vegetarian Sedunia lho yang dicetuskan oleh Masyarakat Vegetarian Amerika Utara pada 1977 dan didukung oleh Persatuan Vegetarian Internasional pada 1978. Hmm, berarti sudah berjalan lebih dari 40 tahun ya peringatan ini.
Nah, dalam rangka Hari Vegetarian Sedunia, Demfarm Vegetarian mengadakan Social Movement megajak masyarakat untuk peduli pada lingkungan salah satunya dengan berpartisipasi mengonsumsi sayur dan buah.
Pengalaman Mengikuti 3 Hari Tantangan dari Demafarm
Setelah tahu ada tantangan #DemfarmVegetarian ini saya jadi merasa perlu untuk menantang diri sendiri untuk melakukan perubahan pada diri sendiri khususnya dalam menerapkan pola hidup sehat. Saya sadar bahwa pola hidup saya selama ini masih kurang teratur. Saya pun coba untuk mengikuti #DemfarmChallenge ini dengan perbanyak makan sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan serat, vitamin dan mineral untuk tubuh.
Sebenarnya tidak sulit karena saya tergolong orang yang suka dengan buah begitupun dengan sayur walau memang ada beberapa jenis sayur yang saya belum doyan, heheheh. Namun untuk sayuran hijau yang mudah didapatkan seperti kangkung, bayam, sawi dan juga kelor adalah sayur favorit saya lho. Untuk buahnya selama tiga hari kemarin saya coba stock buah yang mudah saya dapatkan seperti pepaya, pisang, jeruk, buah naga juga salak kebetulan ada kerabat yang memberi.
Yeaay, Alhamdulillah saya berhasil menantang diri sendiri untuk konsisten konsumsi buah dan sayur secara seimbang dan hasilnya ternyata pola hidup yang diterapkan oleh para vegan dan vegetarian ini memang menyehatkan. Badan juga jadi terasa lebih segar dan tentunya pencernaan jadi lebih lancar. Nah, selama 3 hari kemarin (29 September - 1 Oktober 2022), saya telah mencoba untuk mengurangi konsumsi daging yang mana menurut para vegan dan vegetarian hewan adalah teman. Dengan tidak mengonsumsi hewan dapat membantu menjaga dan melestarikan alam lho.
Oh ya tidak lupa juga untuk selalu peduli lingkungan dengan cara:
- Mengurangi sampah plastik ataupun makan dari wadah sekali pakai yang tidak ramah lingkungan seperti kotak styrofoam yang butuh waktu lama dalam penguraiannya.
- Bawa bekal dan juga botol minum dari rumah
- Menanam sayur dan buah di pekarangan rumah. Atau melakukan penanaman kembali (regrow) buah dan sayur yang dikonsumsi.
- Mengolah sayur dan buah dengan tepat dan hindari memasak dengan suhu tinggi serta tidak berulang memanaskan makanan.
- Memanfaatkan sampah sayur dan kulit buah menjadi pupuk alami.
Ayo mulai langkah kecil hidup sehat dan peduli terhadap lingkungan. Mari konsumsi buah dan sayur juga kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan serat harian, vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Nah, #DemfarmChallenge memang telah berakhir namun saya berniat untuk terus meneruskan kebiasaan baik ini. Semoga bisa terus melanjutkannya agar hidup jadi lebih sehat.
Semoga bermanfaat.
Diah
alhamdulillah selama ini full dengan sayur dan buah, hanya saja kadang saya suka susah makan, padahal penting banget untuk menjaga kesehatan ya mba Diah, terima kasih sudah membantu mengingatkan kembali. semoga bisa menjalankan pola hidup sehat seperti dulu
Sekarang penting banget menerapkan pola makan sehat di tengah gempuran makanan instan yang membahayakan kesehatan. Agak sulit memang menghalau godaan makanan instan sekarang, tapi inget buah juga enggak kalah enak. Mantep ini acaranya, terima kasih informasinya!
Wah kalo disuruh mengurangi makanan enak, rasanya berat banget, apalagi pizza 🍕, burger 🍔, pempek dan menu lainnya. Soalnya suka banget makan makanan cepat saji hehehe... Tapi meski begitu, saya juga suka buah dan sayuran kok. Plus cukup air putih
Beruntung sekali dari kecil saya tumbuh dengan lingkungan keluarga yang suka mengkonsumsi buah dan sayuran. Jadi pas sudah besar kedua makanan ini menjadi hal yang wajib buat saya. Dan saya rasakan efek dari buah dan sayur ini ke badan selalu fit. Wah sayang sekali saya ga ikutan challengenya niy mba
Mengonsumsi buah dan sayur seperti hal sepele padahal manfaatnya besar sekali, tidak hanya untuk tubuh kita, tetapi juga untuk sekitar, dengan mengikuti kampanye peduli lingkungan.
Wah kerennya Mba. Moga konsisten ya 😀 Saya suka makan sayur, terlebih sejak kena masalah hormon. Sejak rutin makan sayur, tensi jadi gak pernah drop lagi. Kalau buah yg masih jarang. Saya kalau untuk vegan / vegetarian masih belum sanggup, haha... Still can't live without rendang 😂
Auto mengingat konsumsi buah & sayuran ku selama.seminggu ini. Jauh banget gak cukup setengah dari 40 jenis. Duh jadi malu
Naah ini masih berasaa beraat buatku karena saya sangat sukaa daging apalagi daging wagyu medium rare emmm yummyyy (jangan ngiler membayangkan ya maakk🤭)
Jadi masih PR dengan mengimbangi minum banyak air putih dan banyak sayur buah.
Hidup dengan buah dan sayur adalah pilihan yang tepat ya mbak
Banyak makan sayur dan buah tentu akan membuat hidup kita sehat
Badan bugar, kulit juga ikutan terawat
sejujurnya aku pun males makan sayur hihi.. lebih suka ke buah sih.. tapi untungnya anakku doyan banget makan sayur jadi ya malu deh sama anak :)
kadang suka bingung kok anak banyak ya yang gak suka sayuran dan atau buah-buahan padahal enak. agak kasihan juga nih liat ibunya yang pusing kalau udah gini
bener banget. sekarang pun aku lebih senang konsumsi sayuran dan buah-buahan karena perlu nutrisi dan vitamin yang banyak.. cuma kadang suka males :(
pola hidup sehat sangat dianjurkan ya, dan memang harus diimbangi dengan buah-buahan juga.
kadang kala aku masih moodyan kalau konsumsi buah, kalau pas ngerasa ga enak badan baru mulai rajin konsumsi. Padahal itu kebiasaan yang ga bagus
Bener, Mba awalnya saya juga ribet sama cara makan vegetarian. Tapi pas saya ikut program diet. Ribet itu cuma 3 hari sisanya lidah dah menyesuaikan sendiri.
Masih Jadi PR banget memnuhi isi piring 1/2 untuk sayur dan buah. soalnya kami biasanya gak sebanyak itu. Tetapi dalam sehari wajib ada sayur or buah yang kami konsumsi.
Saya kalo menghindari daging-dagingan kayaknya bisa jhe. Yang gak bisa itu menghindari ikan dan seafood, karena sesungguhnya diriku belum kenyang kalo gak makan ikan, huhuhu
Baru tahu, ternyata gak ada ya super food karena sejatinya semua bahan makanan, sayur buah itu saling melengkapi yaa. Oke noted mbak
Mengurangi daging, makan sayur dan buah emang termasuk langkah kecil buat jaga lingkungan. Kalau bisa konsisten dan dilakukan bersama, yakin deh bumi akan lebih baik
sekarang saya mulai rutin mengonsumsi jus wortel dan tomat. sekarang juga mulai rajin makan buah, walau memang belum bisa jauh dari ikan dan kawan-kawannya
Penting banget memang makan buah ya, aku juga membiasakan anak-anak suka buah apa saja, yang murah, yang lokal, yang penting mengnadung serat baik